Banner

Indeks inklusi keuangan Indonesia rendah meski pengguna ponsel banyak

Tantangan yang lain dalam meningkatkan indeks inklusi keuangan adalah tingkat literasi keuangan digital Indonesia yang masih rendah, hanya 35,5 persen. Padahal Indonesia memiliki jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) terbesar kedua dunia. (Julie Ricard on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Indeks inklusi keuangan Indonesia termasuk yang terendah di antara negara-negara ASEAN, kata Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratamo dalam sambutan di webinar berjudul Digital and Fintech Opportunities for Indonesia and Singapore yang diselenggarakan oleh Singapore Business Federation (SBF) pada Rabu (30/6).

Pada 2019, indeks inklusi keuangan Indonesia tercatat sebesar 76 persen, di bawah Singapura 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen.

“Sekitar 80 persen industri digital Indonesia termasuk di sektor fintech (financial technology) lebih banyak berkembang di Jawa dan Sumatera. Padahal potensi ekonomi digital, termasuk industri fintech (teknologi keuangan) di Indonesia masih sangat besar, termasuk di wilayah timur Indonesia,” ujar Dubes RI.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur untuk menunjang industri fintech di Indonesia tidak mudah, karena investasi dalam jumlah besar dibutuhkan untuk membangun prasarana di negara kepulauan yang luas ini.

Tantangan yang lain dalam meningkatkan indeks inklusi keuangan adalah tingkat literasi keuangan digital Indonesia yang masih rendah, hanya 35,5 persen. Padahal Indonesia memiliki jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) terbesar kedua dunia.

Namun, dari 191.6 juta pengguna ponsel di tahun 2020, hanya sedikit yang menggunakan teknologi ini untuk tujuan produktif.

Bahkan, hanya 31,26 persen orang yang telah menggunakan layanan digital, dan 8 persen akrab dengan e-money (uang elektronik).

Sepanjang 2020 transaksi yang dilakukan secara online diperkirakan mencapai 201 triliun rupiah.

Sementara itu, penyaluran dana melalui perusahaan fintech menyentuh 155,9 triliun rupiah, naik hingga lebih dari 90 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan