Indeks harga konsumen Inggris turun menjadi 3,4 persen dalam periode 12 bulan hingga Februari, dengan makanan, restoran, dan kafe memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan ini.
London, Inggris (Xinhua) – Indeks harga konsumen (consumer prices index/CPI) di Inggris turun menjadi 3,4 persen dalam periode 12 bulan hingga Februari, demikian disampaikan Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS) Inggris pada Rabu (20/3).
Penurunan ini kontras dengan tingkat inflasi pada Januari sebesar 4 persen, dengan makanan, restoran, dan kafe memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan ini.
Menurut ONS, CPI inti (CPI yang tidak termasuk energi, makanan, alkohol, dan tembakau) mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen dalam periode 12 bulan hingga Februari, turun dari 5,1 persen pada Januari dan jauh lebih rendah dari angka tertinggi baru-baru ini sebesar 7,1 persen yang tercatat pada Mei 2023, yang merupakan level tertinggi sejak Maret 1992.
Di sisi lain, indeks CPI semua jasa naik sebesar 6,1 persen dalam periode 12 bulan hingga Februari, turun dari 6,5 persen pada Januari dan 7,4 persen pada Juli 2023. Angka tersebut menyamai level yang tercatat pada Mei 2023 lalu, yang merupakan tingkat tertinggi sejak Maret 1992.
Sejak mulai menjabat, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah berjanji untuk memangkas inflasi menjadi setengah dari tingkat sebelumnya dan meringankan biaya hidup.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, George Sweeney, penasihat keuangan di Finder.com, mengatakan bahwa angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terbaru sebesar 0,2 persen dan perlambatan pertumbuhan upah menunjukkan bahwa rencana keseluruhan pemerintah mencatatkan kemajuan.
Paul Dales, kepala ekonom Inggris di lembaga konsultan Capital Economics, menuturkan bahwa penurunan ini dapat mendorong Bank of England menurunkan tingkat suku bunga di musim panas mendatang.
Laporan: Redaksi