Jakarta (Indonesia Window) – Memiliki laut yang lebih luas dari pada daratan, Indonesia punya banyak ragam ikan laut dengan jumlah melimpah.
Saat ini hingga lima tahun ke depan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan budi daya ikan king kobia (cobia) yang telah berhasil diproduksi secara massal oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, sebut laporan Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP) yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Selain memproduksi king kobia (Rachycentron canadum) dalam jumlah banyak, BBPPL juga berhasil melakukan pemeliharaan induk, pemijahan induk, pemeliharaan larva, memproduksi benih, dan memproduksi king kobia dalam ukuran konsumsi di Keramba Jaring Apung (KJA).
Upaya BBPBL membudidayakan king kobia dimulai dengan memelihara larva ikan laut tersebut di kolam pembibitan dalam ruangan pada 2009 tanpa rekayasa genetika.
Keunggulan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Sobejkato, mengatakan king kobia merupakan spesies ikan laut karnivora dengan beberapa keunggulan sehingga layak dibudidayakan.
King kobia tumbuh sangat cepat dengan berat mencapai 4-6 kilogram dalam setahun.
Selain itu, ikan tersebut mudah diadaptasikan, dipijah, dan dibesarkan dalam kondisi budidaya. Waktu pemeliharaannya pun relatif lebih singkat dibandingkan dengan ikan laut lainnya. Dalam waktu Sembilan bulan berat king kobia bisa mencapai 3 kilogram.
Dari segi kesehatan, king kobia mengandung EPA (eicosapentaenoic acid), DHA (asam dokosaheksaenoat), dan asam lemak omega 3 lainnya.
“Sedangkan dari segi bisnis, king kobia memiliki pasar yang luas karena dapat dijual dalam bentuk ikan segar beku dan fillet atau potongan tanpa tulang. Selain itu, king kobia juga digunakan untuk olah raga mancing,” jelas Slamet.
Pasar ekspor king kobia antara lain Hongkong, Taiwan, Jepang, Australia, dan Eropa.
“Sebagai negara yang telah berhasil kembangkan kobia, ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendominasi supply share, dan tentunya akan menambah devisa ekspor,” kata Slamet.
Budidaya king kobia juga berdampak positif terhadap lingkungan karena mengurangi ekploitasi ikan tersebut di alam.
Pasalnya, king kobia mempunyai tropik level tinggi dengan jumlah yang terbatas di alam sehingga apabila dieksploitasi akan mengancam kelestarian plasma nutfahnya.
Laporan: Redaksi