Banner

Kepala militer Israel sebut pihaknya akan tingkatkan persiapan untuk operasi darat di Lebanon

Foto yang diabadikan pada 25 September 2024 ini menunjukkan kepulan asap yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Khiam, Lebanon. Israel pada Rabu (25/9) mengintensifkan serangan udaranya di Lebanon selama tiga hari berturut-turut, yang mengakibatkan sedikitnya 24 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Hizbullah memperluas jangkauan penembakan dan meluncurkan rudal balistik untuk menyerang markas besar badan intelijen Israel, Mossad, di Tel Aviv bagian utara.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel sedang meningkatkan persiapan untuk serangan darat terhadap Hizbullah, demikian disampaikan oleh kepala militer Israel Herzi Halevi pada Rabu (25/9), hari ketiga dalam operasi pengeboman Israel paling intens di Lebanon sejak 2006.

“Kalian mendengar pesawat-pesawat jet di langit… Kita telah menyerang sepanjang hari. Baik untuk mempersiapkan jalan bagi kemungkinan masuknya kita (ke Lebanon) maupun untuk terus melemahkan Hizbullah,” kata Halevi kepada pasukan Brigade Lapis Baja ke-7 dalam sesi latihan di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

Halevi menyampaikan pernyataan itu usai Hizbullah sebelumnya pada Rabu menyatakan bahwa pihaknya telah memperluas jangkauan penembakan dan meluncurkan rudal balistik untuk menyerang markas besar badan intelijen Israel, Mossad, di Tel Aviv bagian utara. Rudal tersebut berhasil dicegat, namun Halevi memperingatkan bahwa Hizbullah akan menghadapi “respons yang sangat kuat,” dan meminta para tentara untuk “mempersiapkan diri.”

Halevi menekankan bahwa tidak akan ada peredaman operasi militer Israel, yang dimulai pada Senin (23/9). “Kita tidak akan berhenti,” katanya, seraya menegaskan bahwa Israel sedang bersiap untuk bermanuver ke desa-desa di Lebanon. “Kalian akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa-desa yang telah dipersiapkan Hizbullah sebagai pos-pos militer besar dengan infrastruktur bawah tanah, titik persiapan, dan landasan peluncuran (untuk serangan) ke wilayah kita,” papar Halevi kepada para komandan. “Kalian akan masuk, menghancurkan musuh di sana, dan dengan mantap menghancurkan infrastruktur mereka.”

Hizbullah telah memperluas jangkauan
Petugas medis memberikan perawatan medis kepada seorang anak laki-laki yang terluka di Tripoli, Lebanon, pada 25 September 2024. (Xinhua/Khaled Habashiti)

Halevi mengatakan bahwa tujuan dari operasi tersebut adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi penduduk yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka di Israel utara, di mana aktivitas baku tembak lintas perbatasan dengan Hizbullah menjadi semakin intens sejak Oktober tahun lalu, bersamaan dengan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Foto berikut ini menunjukkan kepulan asap yang disebabkan oleh serangan Israel di Marjeyoun, Lebanon, pada 23 September 2024. (Xinhua/Ali Hashisho)

Sejak Senin, Israel melancarkan serangan paling ekstensif yang pernah dilakukannya terhadap Lebanon sejak 2006, yang menyebabkan lebih dari 550 orang tewas dan lebih dari 1.835 orang luka-luka di Lebanon. Pengeboman tersebut juga membuat banyak warga terpaksa mengungsi.

Hizbullah telah memperluas jangkauan
Sistem antirudal Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Lebanon, sebagaimana terlihat dari Haifa, Israel utara, pada 24 September 2024. (Xinhua/Jamal Awad)

Eskalasi tajam tersebut meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi konflik skala penuh antara Israel dan Hizbullah, dengan kekhawatiran bahwa kekuatan regional lainnya juga dapat terseret ke dalam konflik itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner
Banner

Iklan