Jakarta (Indonesia Window) – Harga minyak turun tipis di awal perdagangan Asia pada perdagangan Jumat pagi, setelah melonjak ke level tertinggi dua bulan di sesi sebelumnya menjelang musim mengemudi musim panas AS, ketika investor fokus pada tanda-tanda pasokan global yang ketat.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melemah 11 sen, menjadi diperdagangkan di 117,29 dolar AS per barel pada pukul 00.08 GMT.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 19 sen, menjadi diperdagangkan di 113,90 dolar AS per barel.
Harga minyak telah melonjak sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.
Sementara itu, seorang pejabat Hongaria mengatakan negara itu membutuhkan 3,5 hingga 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan ekonominya dan bahwa negara itu tidak dapat mendukung embargo minyak yang diusulkan Uni Eropa sampai ada kesepakatan untuk semua masalah.
Komisi Eropa bulan ini mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia karena menginvasi Ukraina tetapi mengatakan mereka membutuhkan dukungan suara bulat dari 27 negara anggota blok. Hongaria yang terkurung daratan, yang sangat bergantung pada impor minyak Rusia melalui pipa, sejauh ini telah memblokirnya.
OPEC+ akan tetap pada kesepakatan produksi minyak tahun lalu pada pertemuan 2 Juni dan menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters, menolak seruan Barat untuk peningkatan yang lebih cepat guna menurunkan lonjakan harga.
Laporan: Redaksi