Harga minyak mentah Indonesia turun ke 67,80 dolar AS per barel pada Agustus

Jakarta (Indonesia Window) – Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada bulan Agustus 2021 ditetapkan sebesar 67,80 dolar AS per barel, atau turun 4,37 dolar AS per barel dari bulan Juli sebesar 72,17 dolar AS per barel.

Penurunan tersebut salah satunya dipicu oleh tingginya proyeksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) atas produksi minyak dari 24.000 barel per hari menjadi 64 juta barel per hari pada tahun 2021.

“Pasokan minyak diproyeksi naik, baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus,” jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi di Jakarta, Jumat.

Dia menerangkan, laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia di bulan Juli 2021 sebesar 1,7 juta barel per hari menjadi 96,7 juta barel per hari. “Ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Agung.

Penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3 persen dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1 persen juga mempengaruhi penurunan ICP bulan Agustus.

Selain itu, laporan EIA menyebut terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600.000 barel dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.

Berikut ini adalah harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 yang mengalami penurunan.

Dated Brent turun sebesar 4,22 dolar AS per barel dari 75,03 dolar AS per barel menjadi 70,81 dolar AS per barel.

WTI (Nymex) turun sebesar 4,72 dolar AS per barel dari 72,43 dolar AS per barel menjadi 67,71 dolar AS per barel.

Basket OPEC turun sebesar 3,25 dolar AS per barel dari 73,53 dolar AS per barel menjadi 70,28 dolar AS per barel.

Brent (ICE) turun sebesar 3,78 dolar AS per barel dari 74,29 dolar AS per barel menjadi 70,51 dolar AS per barel.

Laporan: Redaksi