Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Desember 2021 ditetapkan sebesar 159,79 dolar AS per ton atau turun 55,22 dolar AS per ton dibandingkan harga bulan lalu sebesar 215,01 dolar AS per ton.

Penurunan HBA ini dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah China dalam menjaga kebutuhan batu bara domestik mereka, kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi, di Jakarta, Rabu.

“Pemerintah Tiongkok telah meningkatkan produksi batu bara dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batu bara domestik. Selain itu, ada kebijakan pengaturan harga batu bara oleh pemerintah setempat,” terang Agung.

Dia menambahkan, penurunan HBA bulan ini juga disebabkan oleh masih berlangsungnya krisis energi diikuti merangkaknya komoditas energi fosil di luar batubara.

“Peralihan penggunaan batu bara global akibat melonjaknya harga gas dan minyak bumi mulai ter-recovery,” jelasnya.

Penurunan HBA Desember merupakan kali pertama setelah hampir sepanjang 2021 mengalami lonjakan.

Dibuka pada level 75,84 dolar per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari sebesar 87,79 dolar per ton, lalu turun pada Maret sebesar 84,47 dolar per ton.

Selanjutnya, harga batu bara terus naik secara beruntun hingga November 2021 pada angka 215,01 dolar per ton.

HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8 persen, total sulphur 0,8 persen, dan ash 15 persen.

HBA bulan Desember akan digunakan untuk menentukan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free On Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama satu bulan ke depan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan