Banner

Hamas sebut akan implementasikan gencatan senjata Gaza dengan Israel sesuai kesepakatan

Seorang anak Palestina terlihat di sebuah bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 29 Januari 2025. (Xinhua/Abdul Rahman Salama)

Hamas akan terus mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel seperti yang telah ditandatangani, termasuk pertukaran tawanan Palestina dengan sandera Israel sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas pada Kamis (13/2) mengonfirmasi bahwa pihaknya akan terus mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel seperti yang telah ditandatangani, termasuk pertukaran tawanan Palestina dengan sandera Israel sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa delegasinya telah menggelar pembicaraan di Kairo dengan para mediator untuk membahas implementasi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan dengan sandera, terutama setelah apa yang mereka sebut sebagai “pelanggaran beruntun Israel” terhadap kesepakatan tersebut.

Pembicaraan itu, dikatakan Hamas, berfokus pada perlunya mengimplementasikan semua ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata, terutama yang berkaitan dengan memastikan tersedianya tempat tinggal bagi warga Gaza. Selain itu, kedua pihak juga membahas tentang pengiriman mendesak rumah-rumah prefabrikasi, tenda-tenda, alat-alat berat, pasokan medis, bahan bakar, dan kelanjutan aliran bantuan, serta hal-hal lain yang diatur dalam kesepakatan itu.

Pernyataan itu menambahkan bahwa para mediator dari Mesir dan Qatar telah mengonfirmasi komitmen mereka untuk mengatasi hambatan-hambatan dan mempersempit kesenjangan guna memastikan implementasi.

Banner

Hamas pada Senin (10/2) mengumumkan bahwa penyerahan para sandera yang sedianya dijadwalkan dibebaskan pada Sabtu (15/2) akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (11/2) mengatakan bahwa negaranya akan melanjutkan “pertempuran sengit” jika Hamas gagal memenuhi tenggat waktu, tanpa menyebutkan jumlah sandera yang akan dibebaskan.

Keputusan Hamas tersebut membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan agar Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata sepenuhnya, dengan mengatakan bahwa semua sandera harus dibebaskan paling lambat Sabtu siang waktu setempat atau dia akan memastikan “membiarkan segala kekacauan terjadi.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan