Halal Fair Jakarta 2024 kuatkan tren gaya hidup halal

‘Project Director’ Halal Fair, Satrio Sukur, dalam sambutan pada pembukaan Halal Fair Jakarta di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (9/8/2024). (Foto: Istimewa)

Halal Fair telah menguatkan tren gaya hidup halal dan menjadi inspirasi event-event halal di Indonesia, dengan menampilkan inovasi-inovasi produk dari sejumlah perusahaan di Tanah Air.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Mengusung tema “The Most Inspiring Halal Event”, Halal Fair telah menguatkan tren gaya hidup halal dan menjadi inspirasi event-event halal di Indonesia, dengan menampilkan inovasi-inovasi produk dari sejumlah perusahaan di Tanah Air.

Halal Fair yang telah digelar sejak 2019, menjadi wahana strategis untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah, memperluas pangsa pasar dan mempersuasi masyarakat untuk mengimplementasikan gaya hidup halal, kata Project Director Halal Fair, Satrio Sukur, dalam sambutan pada pembukaan Halal Fair Jakarta 2024 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat.

“Halal Fair sebenarnya sudah menjadi kebutuhan, khususnya bagi masyarakat Muslim. Maka itu, kami adakan secara berseri di Jakarta, BSD Tangerang dan Yogyakarta. Alhamdulillah semuanya mendapatkan respon antusias,” imbuhnya.

Menurutnya, tidak kurang dari 20.000 pengunjung – sebagian besar adalah keluarga – memadati area Halal Fair setiap kali event tersebut digelar. Dia optimistis penyelenggaraan Halal Fair Jakarta tahun ini akan menarik perhatian sekitar 30.000 pengunjung.

Sekretaris Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jakarta Adang Adha menyampaikan sambutan pada pembukaan Halal Fair Jakarta di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (9/8/2024). (Foto: Istimewa)

Konsistensi dan komitmen WPCitra sebagai penyelenggara mendapatkan apresiasi dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jakarta.

Dalam sambutannya pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum MES Jakarta Adang Adha mengatakan, Halal Fair yang diselenggarakan secara berseri di sejumlah kota ini mampu menjadi lokomotif dalam upaya meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang saat ini baru mencapai 23,3 persen.

Literasi ekonomi syariah diharapkan bisa mencapai 50 persen pada tahun 2025 untuk mewujudkan misi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

Adang juga menyoroti, meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia (lebih dari 85 persen penduduknya adalah Muslim, atau sekitar 230 juta jiwa), kontribusi ekonomi syariah di Tanah Air masih di angka 12 persen.

“Banyak potensi pasar dalam negeri yang belum tergarap dengan baik, seperti fesyen Muslim, kuliner halal, keuangan komersial dan sosial syariah,” tegasnya, seraya mengajak seluruh sektor terkait untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, diantaranya dengan lebih banyak lagi menggunakan produk-produk halal dan bertransaksi dengan keuangan syariah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan dukungan untuk penyelenggaraan Halal Fair Jakarta, melalui tayangan video, Jumat (9/8/2024). (Indonesia Window)

Sambutan pembuka juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Melalui tayangan video, dia menegaskan bahwa Halal Fair merupakan platform strategis untuk mengenalkan produk-produk halal Indonesia.

“Industri halal berkontribusi besar dalam ekonomi nasional, dan Halal Fair menjadi titik tolok untuk perkembangan industri kreatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata menparekraf.

Pengunjung memadati area Halal Fair Jakarta 2024 di hari pertama, Jumat (9/8/2024). (Indonesia Window)

Halal Fair Jakarta 2024 digelar di Kartika Expo Centre, Balai Kartini, pada 9 – 11 Agustus, dan diikuti oleh 136 exhibitor dari 117 brand dari berbagai kategori bisnis, termasuk perbankan dan keuangan syariah, halal beauty, tour and travel, fesyen, pendidikan, kuliner, serta multiproduk lainnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan