Jakarta (Indonesia Window) – Gubernur Makkah dan penasihat untuk Raja Salman, Pangeran Khaled Al-Faisal, mengatakan sebanyak 60.000 petugas keamanan dikerahkan untuk melayani jamaah haji tahun ini.
Warga asing yang merupakan 70 persen dari 10.000 jamaah haji tahun ini berasal dari 160 negara, sedangkan 30 persen merupakan tenaga kesehatan dan petugas keamanan Saudi yang telah pulih dari COVID-19, kata Pangeran Khaled dalam wawancara dengan saluran MBC pada Kamis (30/7), dikutip dari Saudi Gazette.
Gubernur Makkah mengatakan fasilitas karantina kesehatan disiapkan di tempat-tempat suci bagi para jamaah yang tertular virus corona.
Kapasitas klinis sejumlah rumah sakit di Makkah dan tempat-tempat suci mencakup 3.000 tempat tidur dengan 15.000 petugas kesehatan yang disiapkan untuk mengantisipasi segala kondisi yang mungkin terjadi selama berlangsungnya ibadah haji.
Sementara itu, kapasitas listrik di Masjidil Haram dan tempat-tempat suci selama musim haji sebesar lebih dari 180 megawatt, dan lebih dari 1,2 juta meter kubik air dipompa ke Makkah dan tempat-tempat suci lainnya selama periode haji, kata gubernur.
Pangeran Khaled mengatakan rencana sepuluh tahun pertama proyek pembangunan wilayah Makkah telah berhasil, dan kini mereka memasuki rencana kedua yang diadopsi dengan pendekatan yang sama.
“Otoritas Pengembangan Wilayah Makkah (MRDA) telah mengimplementasikan beberapa proyek, bekerja sama dengan berbagai lembaga,” tuturnya.
Gubernur menambahkan proyek pembangunan di tempat-tempat suci termasuk konstruksi dan perluasan naungan jalan dan jalur pejalan kaki, pembangunan sekitar 2.500 toilet, area tempat tinggal baru untuk menampung 40.000 jamaah, pengembangan pusat sarana penerimaan dan penyambutan jamaah yang terletak di pintu masuk ke Makkah.
Lebih lanjut, gubernur mengatakan MRDA saat ini sedang mengembangkan sejumlah fasilitas yang terletak di Jalan Al-Haramain (Makkah-Jeddah), yang telah mencapai 87 persen.
Fasilitas-fasilitas tersebut berkontribusi dalam meningkatkan sisi estetika pintu masuk Makkah, dan mempercepat prosedur masuk para peziarah dalam waktu tidak lebihi dri tujuh menit.
Proyek otoritas juga mencakup perluasan Kompleks Jamarat untuk melempar jumroh dari lima lantai saat ini menjadi 12 lantai untuk mengakomodasi lima juta jamaah haji di masa depan.
Selain itu, otoritas juga mengerjakan proyek Kereta Mashair dan Kereta Haramain, serta proyek Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah yang diharapkan menampung 80 juta penumpang per tahun di masa depan.
Proyek lainnya adalah pembangunan Bandara Internasional Taif, perluasan Masjidil Haram, mataf (area tawaf) dan mas’a (area sa’i) di Makkah, dan proyek pembangunan bandara haji dan umroh yang tercakup dalam proyek Faisaliah.
Laporan: Redaksi