Feature – ‘Gajah-gajah pengembara’ China sambut anggota baru

Foto dari udara yang diabadikan pada 19 Juli 2023 ini menunjukkan kawanan gajah Asia liar sedang mencari makan di sebuah sawah di wilayah Jiangcheng, Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua/Chen Xinbo)

Gajah Asia, sebagai spesies yang sangat penting dalam ekosistem hutan hujan, berada di bawah perlindungan nasional kelas satu di China. Gajah-gajah ini sebagian besar ditemukan di Provinsi Yunnan.

 

Kunming, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kawanan gajah yang mendapatkan perhatian luas karena perjalanan panjangnya melintasi Provinsi Yunnan, China barat daya, menyambut anggota baru dengan lahirnya empat bayi gajah dalam tiga tahun terakhir, mengindikasikan populasi gajah Asia liar yang sehat dan berkembang dengan baik, ungkap pihak berwenang setempat pada Senin (12/8).

Pada Maret 2020, kawanan gajah yang juga dijuluki sebagai “gajah pengembara” China ini meninggalkan sebuah cagar alam hutan di Prefektur Otonom Etnis Dai Xishuangbanna, Provinsi Yunnan, dan melakukan perjalanan sejauh 500 km ke utara menuju Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, dan tiba pada Juni 2021. Kawanan tersebut kemudian bergerak kembali ke selatan dan akhirnya kembali ke habitat asal mereka di daerah Mengyang di Cagar Alam Nasional Xishuangbanna pada 9 Desember 2021.

Sejak kembali ke habitat asal mereka, kawanan gajah tersebut berada dalam kondisi sehat dan populasinya terus bertambah. Bayi-bayi gajah itu perlahan-lahan menjadi dewasa, mempelajari keterampilan bertahan hidup seperti mencari makan dan mandi pasir dari anggota keluarga mereka, kata Wang Bin, selaku kepala di pusat perlindungan dan penanganan gajah Asia di Xishuangbanna.

Saat ini, keluarga gajah liar tersebut terbagi menjadi dua kawanan. Satu kawanan yang terdiri dari 13 ekor gajah masih berkeliaran di daerah Mengyang, sementara kawanan lainnya yang terdiri dari tujuh ekor gajah hidup berdampingan dengan 28 ekor gajah liar dari keluarga lain di Dadugang, Kota Jinghong.

“Menjadikan keluarga gajah pengembara ini sebagai contoh, kelahiran bayi-bayi baru yang sering terjadi serta pemisahan dan penyatuan kawanan gajah sepenuhnya menunjukkan bahwa ada interaksi yang sering terjadi antara sejumlah kawanan gajah lokal, dan mereka berkembang biak dengan sehat,” kata Chen Fei, selaku direktur di pusat penelitian gajah Asia di bawah naungan Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional (National Forestry and Grassland Administration/NFGA) China.

Gajah Asia, sebagai spesies yang sangat penting dalam ekosistem hutan hujan, berada di bawah perlindungan nasional kelas satu di China. Gajah-gajah ini sebagian besar ditemukan di Provinsi Yunnan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan