Banner

Fokus Berita – LSPR ajak generasi muda dukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023

Pusat Studi ASEAN di LSPR Institute of Communication & Business yang bernama Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama ASEAN Public Relations Network (APRN) telah mengadakan ASEAN Talks ke-15 guna membahas agenda Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023. (LSPR Institute of Communication & Business)

Ketua ASEAN 2023 perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan peningkatan peran dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN serta meningkatkan kesadaran generasi muda akan ASEAN.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Studi ASEAN di LSPR Institute of Communication & Business yang bernama Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama ASEAN Public Relations Network (APRN) telah mengadakan ASEAN Talks ke-15 guna membahas agenda Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.

Indonesia menerima keketuaan ASEAN dari Kamboja dan menjadi Ketua ASEAN (ASEAN Chair) 2023, yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Penyerahan keketuaan tersebut dilakukan pada upacara penutupan KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN serta KTT terkait lainnya di Phnom Penh pada 13 November 2022. Sebelumnya Indonesia menjadi ketua ASEAN pada 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Dekan Fakultas Bisnis LSPR, Yuliana R. Prasetyawati yang juga merupakan kepala LSPR CAPRS (Pusat Studi Hubungan Masyarakat ASEAN) menyampaikan bahwa momentum Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan peningkatan peran dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN serta meningkatkan kesadaran generasi muda akan ASEAN.

Oleh karena itu, tujuan diadakan ASEAN Talks ke 15 ini adalah untuk mendiseminasikan informasi dan mendiskusikan agenda Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 kepada generasi muda.

Sementara itu Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, Founder & CEO LSPR Institute of Communication & Business, mengatakan, dalam mendukung Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023, public relations berperan besar dalam menyebarluaskan berbagai informasi guna membangun pengertian dan memperkuat persahabatan serta mempersempit celah di antara anggota ASEAN.

Indonesia juga telah menjadi pusat public relations di ASEAN karena sekretariat seluruh asosiasi public relations di ASEAN terdapat di LSPR Institute.

Lebih lanjut Prita juga berpesan kepada mahasiswa/i LSPR yang hadir dalam ASEAN Talks ke-15 untuk menjadi generasi muda yang bangga menjadi bagian dari ASEAN Community.

Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, H.E. Derry Amman yang hadir sebagai pembicara utama dalam ASEAN Talks ke 15 menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil dan sukses menyelenggarakan perhelatan Presidensi G20 di Bali pada 2022 dan kini negara tersebut semakin menegaskan posisi dan peran strategisnya di kancah internasional karena dipercaya kembali untuk mengemban ASEAN Chairmanship 2023.

Derry juga menekankan bahwa selama menjadi ketua ASEAN, Indonesia selalu menghasilkan momentum untuk ASEAN sehingga negara kepulauan terbesar di dunia tersebut sering dianggap sebagai naturally leader dari ASEAN.

Tema yang diangkat dalam kepemimpinan Indonesia sebagai ketua ASEAN adalah ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. ASEAN Matters memastikan persatuan dan sentralitas dari ASEAN.

Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai dan adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi secara internal maupun eksternal serta relevan secara internal untuk masyarakat, dan secara eksternal untuk kawasan Indo-Pasifik.

Indonesia juga berupaya secara konsisten menjunjung tinggi hukum internasional, memperkuat kerjasama dan tidak menjadi proksi dari kekuatan manapun, sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Hal utama ASEAN Matters adalah kekuatan untuk merespon tantangan di masa depan, memperkuat ASEAN Unity dan memperkokoh ASEAN Centrality di kawasan ASEAN dan di Indo-Pacific. Hal utama Epicentrum of Growth adalah ketahanan pangan, ketahanan energi, mendorong penguatan arsitektur kesehatan ASEAN di masa post-pandemic (pascapandemi) dan menjaga stabilitas keuangan.

Foster Gultom, mantan duta besar Indonesian to Kazakhstan dan diplomat senior yang menjadi narasumber kedua pada acara tersebut juga menekankan bahwa tema ASEAN Chair melanjutkan prioritas dan hasil dari kepemimpinan Indonesia di G20 yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, arsitektur kesehatan, dan stabilitas keuangan.

Menurut Foster Gultom, jika didukung oleh public relations, posisi Indonesia sebagai ketua ASEAN akan sangat sukses.

Foster juga juga menyampaikan bahwa ASEAN sedang membangun identitas, berdasarkan motto ASEAN yaitu One Vision, One Identity, One Community.

Lebih lanjut dia menekankan, untuk memperkuat identitas ASEAN diperlukan kolaborasi berbagai program dari Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut di sektor bisnis, pendidikan, perbankan, kepemudaan dan digital ekonomi.

Pusat Studi ASEAN di LSPR Institute of Communication & Business yang bernama Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) yang berdiri sejak 13 Oktober 2014 menjadi pusat kajian yang telah menghasilkan berbagai penelitian, program dan publikasi.

Berbagai penelitian, program dan publikasi tersebut sejalan dengan tiga pilar Komunitas ASEAN, yaitu politik dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya, yang terutama diimplementasikan dalam ilmu pengetahuan dan kebijakan Indonesia serta untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Secara khusus, CAPRS sebagai pendirian Pusat Studi ASEAN sejalan dengan Tri Dharma yaitu melakukan penelitian dan kajian ilmiah tentang hubungan dan kerjasama di kawasan ASEAN; melaksanakan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan diseminasi informasi tentang ASEAN melalui penyuluhan, ceramah, dialog guna meningkatkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran seluruh masyarakat Indonesia melalui ASEAN.

LSPR CAPRS menyelenggarakan event ASEAN Talks secara periodik dan mengangkat tema-tema terkini ASEAN. LSPR CAPRS juga memiliki kerjasama dan berhubungan baik dengan China Mission to ASEAN untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan dosen, staf dan mahasiswa melalui berbagai seminar, workshop dan program beasiswa magister di China.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan