Festival Seni Anak-Anak Internasional Tianjin (Tianjin International Children’s Art Festival) 2024 digelar pada 22 Juli lalu, mengusung tema ‘Perdamaian, Persahabatan, dan Masa Depan’.
Tianjin, China (Xinhua/Indonesia Window) – Anak-anak perempuan yang mengenakan kostum tradisional, dengan gerakan tangan yang terkoordinasi mengikuti irama musik bertempo cepat, disertai sedikit nyanyian yang merdu. Belum lama ini, di Huaxia Future Art Center, Tianjin, Rombongan Kesenian Anak-Anak (Children’s Art Troupe) dari International Organization of Folk Art (IOV) Indonesia Youth Section mempersembahkan pertunjukan kesenian rakyat tradisional lokal yang sangat intens di bawah panduan penyanyi utama mereka.
Para audiens mengungkapkan kekaguman mereka, mengatakan bahwa pertunjukan tersebut “sangat mengejutkan” dan mereka dapat merasakan budaya Indonesia melalui pertunjukan itu. “Sang koreografer mengadaptasi tarian rakyat tradisional yang luar biasa dan menakjubkan dari berbagai daerah di Indonesia ke dalam pertunjukan ini, dan anak-anak telah memenuhi harapan dengan interpretasi mereka yang cemerlang di atas panggung,” ungkap Ami, salah satu anggota IOV Indonesia Youth Section.
Mencatat bahwa para anggota IOV Indonesia Youth Section memiliki latar belakang yang beragam di bidang seni tari, drama, dan musik. Mereka telah mewakili Indonesia di lebih dari 50 festival seni dan acara-acara lainnya di seluruh dunia.
Pada 22 Juli lalu, Festival Seni Anak-Anak Internasional Tianjin (Tianjin International Children’s Art Festival) 2024 yang mengusung tema ‘Perdamaian, Persahabatan, dan Masa Depan’ dibuka di Tianjin, sebuah kota di China utara. Ribuan lebih remaja China dan asing dari berbagai negara dan wilayah berkumpul di festival tersebut untuk melakukan pertukaran seni.
Sebagai kelompok kesenian lokal yang sudah dikenal luas, IOV Indonesia Youth Section dengan senang hati menerima undangan untuk berpartisipasi dalam acara ini. Tim yang terdiri dari 15 anggota itu berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran internasional berskala besar di China untuk kali pertama. “Anak-anak sangat bersemangat. Selain untuk tampil, mereka juga sangat menantikan kesempatan untuk menjalin persahabatan dengan rombongan seni dari berbagai negara di sini,” sebut Ami.
Hanya dalam beberapa hari, para anggota IOV Indonesia Youth Section telah bertukar hadiah dengan anak-anak dari China, Nepal, Ekuador, Belanda, Australia, dan beberapa negara lainnya.
Ini merupakan kali pertama mereka berada di China, dan para anggota tim yang rata-rata berusia 13 tahun itu merasa bahwa semua yang ada di sini sangat menarik. Selain penampilan mereka, Ami dan timnya juga melakukan perjalanan budaya di Tianjin. “Budaya China sangat menarik bagi anak-anak,” kata Ami.
Mereka telah menaiki Tembok Besar, mengunjungi sejumlah museum, merasakan pengalaman membuat kipas pernis, dan mencicipi kuliner khas China. Saat acara itu berlangsung, Rombongan IOV Indonesia Youth Section sangat merasakan pesona budaya tradisional China. “Saya berencana untuk membawa pulang oleh-oleh khas China yang memiliki ciri khas tersendiri ke Indonesia dan membagikannya kepada keluarga dan teman-teman,” ujar Naili, salah satu anggota rombongan itu.
“Melalui festival seni ini, kami menampilkan bakat-bakat kami, berbagi perspektif dengan kelompok seni dari berbagai negara, berteman dengan anak-anak dari berbagai negara, dan lebih memahami budaya China. Sungguh pengalaman yang menarik dan tak terlupakan,” sebut Ami dan para anggota tim, yang semuanya setuju bahwa mereka telah menghabiskan musim panas yang tak terlupakan di Tianjin.
Ami percaya bahwa Festival Seni Anak-Anak Internasional menyediakan sebuah platform bagi anak-anak di seluruh dunia untuk bertukar kesenian dan meningkatkan persahabatan. Dia juga berharap anak-anak dari berbagai negara dapat meraih masa depan yang lebih cerah melalui pembelajaran dan pertukaran bersama.
Laporan: Redaksi