Banner

Komentar Xinhua: Taktik tarif Washington timbulkan kerugian tanpa manfaat nyata

Foto dari udara yang diabadikan pada 23 Desember 2023 ini menunjukkan sebuah pembangkit listrik tenaga surya di Kota Tangshan, Provinsi Hebei, China utara. (Xinhua/Yang Shiyao)

Eskalasi tarif Amerika Serikat kemungkinan akan memicu tindakan balasan dari China, yang bisa menyebabkan hilangnya hingga 801.000 pekerjaan di AS pada tahun 2025.

 

Beijing, China (Xinhua) – Amerika Serikat (AS) menaikkan tarif yang tinggi terhadap berbagai produk China. Namun, seperti yang sudah terbukti, taktik seperti itu hanya menimbulkan kerugian tanpa manfaat yang nyata.

Produk-produk China yang ditargetkan tersebut termasuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baterai litium-ion, sel surya, mineral penting (critical mineral), semikonduktor, dan derek peti kemas. Retribusi tambahan ini akan menaikkan tarif impor EV China dari 25 persen menjadi 100 persen, dan kenaikan tarif akan mencapai 50 persen untuk sel surya pada 2024.

Tarif baru ini akan menaikkan harga pasar dan menambah beban konsumen. Pengenaan tarif pada derek pelabuhan yang berasal dari China akan secara signifikan meningkatkan biaya operasional pelabuhan dan logistik di AS dan melemahkan upaya negara itu untuk mengendalikan inflasi. Menurunnya perdagangan AS-China akan menyebabkan kerugian kumulatif sebesar 1,9 triliun dolar AS dalam Produk Domestik Bruto (PDB) riil dari tahun 2024 hingga 2028, dengan perkiraan sektor rumah tangga kehilangan pendapatan riil mencapai sekitar 11.100 dolar AS, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Oxford Economics.

Dampak tarif terhadap ekonomi dan lapangan kerja AS juga nyata. Eskalasi tarif Amerika Serikat kemungkinan akan memicu tindakan balasan dari China, yang bisa menyebabkan hilangnya hingga 801.000 pekerjaan di AS pada tahun 2025, tunjuk hasil studi Oxford Economics. Selain itu, berkurangnya persaingan dan alokasi sumber daya yang kurang efisien akan meninggalkan dampak jangka panjang terhadap perekonomian AS.

Banner

Kenaikan tarif ini bertentangan dengan janji AS untuk tidak memisahkan diri dari China dan akan berdampak serius pada kerja sama bilateral.

Langkah-langkah proteksionis AS itu akan semakin merusak keamanan dan stabilitas industri global dan rantai pasokan. Tindakan tersebut akan merusak kerja sama dan inovasi global dalam sektor industri dan menghambat proses inovasi teknologi global.

Pelanggaran yang dilakukan oleh AS ini jelas dipengaruhi oleh kalkulasi politik, terutama di tahun pemilihan umum. Sektor energi baru yang sedang berkembang di China seharusnya tidak dijadikan kambing hitam karena status quo yang dimiliki sektor energi AS. Demikian pula, kepentingan konsumen AS seharusnya tidak menjadi korban dari persaingan politik di dalam negeri.

Melanjutkan penerapan tarif hanya akan melemahkan kepentingan AS dalam jangka panjang, dan tidak akan menggagalkan jalur pembangunan China. Menekan China secara tidak bermoral memperlihatkan hilangnya kepercayaan dan kesabaran di pihak AS.

Sudah saatnya AS menghentikan manipulasi politik. Jika tidak, kesalahan “senjata makan tuan” akan terulang kembali.

*1 dolar AS = 15.944 rupiah

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan