Tim EMT MER-C ke-6 mulai tangani pasien di Gaza City

Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-6 yang akhir Oktober lalu tiba mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel Public Aid Hospital, Gaza City. (MER-C Indonesia)

Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-6 yang tiba di Jalur Gaza pada akhir Oktober lalu sudah mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel di Public Aid Hospital, Gaza City, Palestina.

 

Jakarta (Indonesia Windows) – Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-6 yang tiba di Jalur Gaza pada akhir Oktober lalu sudah mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel di Public Aid Hospital, Gaza City, Palestina.

“Alhamdulillah, setelah melewati check point yang cukup ketat kita bisa sampai ke Gaza City dan melaksanakan tugas di sini, dan kemarin kita sudah mulai menangani korban-korban kekerasan yang kebanyakan merupakan anak-anak muda dan anak-anak, ” kata dr. Taufiq Nugroho SpB, salah satu relawan MER-C.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Indonesia Window di Jakarta, Selasa, MER-C menyatakan tim relawannya telah melakukan operasi terhadap tiga orang korban warga Gaza dengan luka tembak.

Para korban itu bukan tentara atau pun milisi, melainkan warga sipil yang menjadi sasaran peluru dari zionis Israel, kata dr. Taufiq.

Lebih jauh dia mengatakan, tim MER-C harus melewati sejumlah tempat pemeriksaan (check point) dan pemeriksaan yang cukup ketat selama menempuh perjalanan menuju Gaza City.

Bahkan perjalanan dari Amman, Yordania yang biasanya hanya ditempuh dalam satu hari kini memakan waktu hingga empat hari karena menunggu izin memasuki wilayah Gaza bersama konvoi kendaraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia juga mengatakan, situasi saat ini cukup mencekam karena sepanjang hari terdengar suara drone yang berterbangan di langit sekitar rumah sakit, serta ledakan bom yang jaraknya tidak lebih satu kilometer dari lokasi tim bertugas.

“Nyaris tidak ada bangunan yang utuh lagi di Gaza City. Kami sendiri merasa tidak masuk akal warga Gaza bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Kami betul-betul meyakini hanya Allah yang bisa memberikan kekuatan kepada mereka karena kehancuran yang terjadi benar-benar komplit. Untuk itu, bantuan dari saudara-saudara di seluruh dunia kepada mereka akan sangat membantu,” ujarnya.

Seluruh relawan Medical Emergency Team (EMT) MER-C ke-6 telah berhasil masuk Jalur Gaza, Palestina, bersama sejumlah relawan lainnya yang tergabung dalam konvoi WHO.

Emergency Medical Team
Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-6 yang akhir Oktober lalu tiba mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel Public Aid Hospital, Gaza City, Palestina. (MER-C Indonesia)

Tim EMT MER-C ini terdiri atas lima relawan yang diberangkatkan dalam dua tahap. Tahap pertama berangkat pada Sabtu (26/10), yaitu dokter bedah dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B; dokter kandungan dr. Regintha Yasmeen, Sp.OG; dan satu perawat Nadia Rosi, Amd.Kep. Ketiga relawan tersebut berhasil masuk Gaza hari Selasa (29/10).

Dua relawan kemudian berangkat pada hari Selasa (29/10), yaitu dokter bedah dr. Taufiq Nugroho, SpB., FINACS. FICS, dan perawat Kamal Putra Pratama, AMK. Keduanya tiba di Gaza pada Kamis (31/10).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan