Jakarta (Indonesia Window) – Ekspor produk kesehatan Indonesia ke Myanmar diharapkan semakin meningkat dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bidang Kesehatan antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar baru-baru ini.
Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan bilateral antara Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Terawan Agus Putranto, dengan Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Dr. Mynt Htwe, di Jakarta, Jumat (8/11), lapor Jariangan Pemberitaan Pemerintah (JPP) yang dikutip di Jakarta, Senin.
Nota Kesepahaman tersebut mencakup kerja sama kesehatan masyarakat; pelayanan kesehatan; kefarmasian dan alat kesehatan; pencegahan dan pengendalian penyakit; pengembangan sumber daya manusia kesehatan; dan pengembangan penelitian kesehatan.
“Kami sangat senang melihat potensi kerja sama yang dapat dibangun, terutama untuk kefarmasian dan alat kesehatan,” ujar Menteri Mynt Htwe.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan mengatakan sudah seharusnya pemerintah memfasilitasi industri kefarmasian dan alat kesehatan Indonesia dalam membangun kerja sama mitra timpalannya dari Myanmar.
Perusahaan farmasi nasional, PT Kalbe Farma, menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Kesehatan antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar.
Kerja sama antarpemerintah itu diharapkan dapat meningkatkan nilai penjualan produk kesehatan Indonesia ke Myanmar senilai 16 juta dolar AS (1 dolar AS=Rp14.090) pada 2019 dan 41 juta dolar AS pada 2025 melalui pembangunan pabrik farmasi dan nutrisi PT Kalbe Farma di Myanmar.
Fasilitas tersebut akan memiliki sertifikasi praktik pabrik farmasi dan makanan atau Good Manufacturing Practices (GMP) certification dari Indonesia.
Laporan: Redaksi