Banner

Perdagangan apel hubungkan China barat laut dengan Indonesia

Seorang petani mengangkut apel yang baru dipanen di sebuah kebun buah di Kota Yongxiang, wilayah Luochuan, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 10 Oktober 2022. (Xinhua/Zhang Bowen)

Ekspor apel segar China tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan industri komoditas di Provinsi Gansu, yang menguntungkan 36.000 petani apel secara keseluruhan.

 

Lanzhou, China (Xinhua) – Meskipun ukurannya kecil, sebuah apel dapat memainkan peran penting dalam kerja sama antarwilayah. Provinsi Gansu di China barat laut dan Indonesia, keduanya merupakan lokasi penting di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra kuno, telah memperdalam hubungan ekonomi keduanya melalui perdagangan apel.

Belum lama ini, sebuah perusahaan distribusi buah dari wilayah Jingning di Provinsi Gansu sukses mengekspor sekitar 67 ton apel segar ke Indonesia. He Penghu, wakil manajer umum perusahaan itu, mengatakan bahwa konsumen Indonesia sangat menggemari apel Jingning.

“Sejak 2013, kami telah mengekspor 3.300 ton apel ke Indonesia senilai 27 juta yuan,” kata He, seraya menambahkan bahwa apel telah menjadi jembatan kerja sama dan pertukaran antara Provinsi Gansu dan Indonesia.

He Penghu merasa bahwa sebagai perusahaan perdagangan asing, mereka dapat mengharapkan berita yang kian positif dari pasar Indonesia karena optimalisasi kebijakan pengendalian pandemik China. “Ekspor apel segar tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan industri apel di wilayah tersebut, yang menguntungkan 36.000 petani apel secara keseluruhan,” katanya, seraya menambahkan bahwa apel itu membuat mereka mendapatkan pengakuan internasional.

Banner

China merupakan produsen utama apel dan Provinsi Gansu memiliki banyak keuntungan dalam penanaman apel, seperti empat musim yang berbeda, sinar matahari yang melimpah, dan variasi suhu yang besar antara siang dan malam. Keseluruhan faktor ini meningkatkan kualitas apel Provinsi Gansu dibandingkan seluruh wilayah penghasil apel lainnya.

Menurut Bea Cukai Lanzhou, Indonesia merupakan salah satu dari lima mitra dagang penting Provinsi Gansu. Perdagangan antara kedua wilayah ini sangat saling melengkapi. Dengan pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra dalam beberapa tahun terakhir, pertukaran ekonomi dan perdagangan antara Provinsi Gansu dan Indonesia menjadi kian teratur.

Wakil Kepala Divisi Bisnis Komprehensif Bea Cukai Lanzhou Huang Zhiheng menyatakan bahwa apel yang lezat, bawang putih yang gurih, dan produk-produk pertanian khas lainnya melintasi lautan untuk melengkapi keranjang makanan para konsumen luar negeri. Sementara itu, produk akuatik dan mineral dari Indonesia juga didatangkan ke Provinsi Gansu.

Statistik dari Bea Cukai Lanzhou menunjukkan bahwa perdagangan Provinsi Gansu dengan Indonesia melonjak menjadi lebih dari 80 jenis barang sejak tahun lalu. Dalam 10 bulan pertama tahun lalu, seluruh nilai perdagangan impor dan ekspor Provinsi Gansu dengan Indonesia mencapai 2,89 miliar yuan, meningkat lebih dari 6 kali lipat, dengan impor meningkat lebih dari 10 kali lipat.

Kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Provinsi Gansu dan Indonesia terus meningkat berkat kekhasan kedua wilayah itu.

*1 yuan = 2.285 rupiah

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan