Banner

IMF akui ketahanan sistem keuangan Hong Kong

Kembang api menerangi langit di atas Pelabuhan Victoria dalam rangka perayaan tahun baru di Hong Kong, China selatan, pada 1 Januari 2025. (Xinhua/Zhu Wei)

Ekonomi Hong Kong berada di jalur pemulihan secara bertahap, meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan produk domestik bruto riil Hong Kong diperkirakan tumbuh 2,7 persen pada 2024 dan 2025.

 

Hong Kong, Daerah Administratif Khusus (Xinhua/Indonesia Window) – Sistem keuangan Hong Kong tetap tangguh, didukung oleh kerangka kerja institusional yang kuat, penyangga kebijakan yang memadai, dan fungsi yang lancar dari sistem nilai tukar yang berkaitan, seperti diungkapkan oleh tim staf Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (10/1).

Tim staf tersebut menegaskan kembali status Hong Kong sebagai sebuah pusat keuangan internasional dalam pernyataan penutupnya untuk Konsultasi Pasal IV (Article IV Consultation) 2024 dengan Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong.

Staf IMF mencatat bahwa ekonomi Hong Kong berada di jalur pemulihan secara bertahap, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Produk domestik bruto riil Hong Kong diperkirakan tumbuh 2,7 persen pada 2024 dan 2025, menurut pernyataan itu.

Rencana pemerintah untuk melakukan konsolidasi fiskal secara bertahap adalah langkah yang tepat karena akan membantu menopang pemulihan ekonomi, kata staf IMF. Ke depannya, defisit fiskal diproyeksikan akan semakin mengecil, didukung oleh langkah-langkah pendapatan baru, upaya untuk menahan pengeluaran, dan meredanya dukungan terkait pandemik.

Banner
Ekonomi Hong Kong berada
Kembang api menerangi langit di atas Pelabuhan Victoria dalam rangka perayaan tahun baru di Hong Kong, China selatan, pada 1 Januari 2025. (Xinhua/Zhu Wei)

Untuk memulihkan keseimbangan fiskal dalam beberapa tahun ke depan, Sekretaris Keuangan pemerintah SAR Hong Kong Paul Chan mengatakan Hong Kong akan mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan baru sembari mengelola pertumbuhan pengeluaran, dengan berfokus pada pertumbuhan pengeluaran.

Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong Eddie Yue mengatakan bahwa sistem nilai tukar yang berkaitan tetap merupakan pengaturan yang paling sesuai bagi Hong Kong mengingat ekonominya yang sangat terbuka serta industri jasa keuangan yang besar dan terhubung secara global.

“Kami akan terus bersikap waspada dan menjaga stabilitas keuangan sekaligus meningkatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional,” ujar Yue.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan