Banner

‘Livestreaming’ tingkatkan promosi produk dagang di China

Para pengunjung mempelajari produk bambu dan kayu di Pameran Perdagangan E-commerce Lintas Perbatasan China (China Cross-border E-commerce Trade Fair) 2023 di Fuzhou, Provinsi Fujian, China tenggara, pada 18 Maret 2023. (Xinhua/Lin Shanchuan)

E-commerce via siaran livestreaming mendukung pemulihan perdagangan di China dalam gelombang digitalisasi dengan menjangkau para pembeli mancanegara dan mendongkrak pemulihan perdagangan perusahaan-perusahaan eksportir.

 

Hangzhou, China (Xinhua) – Para eksportir China menemukan cara baru untuk meningkatkan penjualan dengan membuat ruang livestreaming di dalam pabrik mereka, yang secara langsung mempromosikan berbagai macam produk mulai dari pakaian hingga ekskavator dan tiang pengisian daya kepada pembeli global.

Setiap hari Selasa dan Kamis, Yiwu O-Choice Import and Export, pemasok sutra dan sarung bantal terkemuka, meluncurkan sesi penyiaran di Alibaba.com, sebuah marketplace antarbisnis daring untuk para penjual grosir global.

Di antara lebih dari 60 anggota kelompok perdagangan luar negeri perusahaan itu, lebih dari 10 anggota telah beralih menjadi livestreamer. Dalam sebuah sesi berdurasi satu jam baru-baru ini, nilai penjualan produk sutranya mencapai 650.000 dolar AS, menurut manajer umum Liu Mingyang.

“Kami mulai melakukan livestreaming tahun lalu, dan menjadi bagian dari pekerjaan harian kami,” ujar Liu, seraya menambahkan bahwa livestreaming lintas perbatasan dan video pendek sangat meningkatkan efisiensi transaksi mereka.

Banner

Yiwu O-Choice merupakan satu dari sejumlah perusahaan berorientasi ekspor asal China yang memanfaatkan gelombang e-commerce lintas perbatasan untuk menjangkau para pembeli mancanegara dan mendongkrak pemulihan perdagangan mereka.

Produsen pakaian olahraga asal China, Zhejiang Aidu Garments, memutuskan untuk terjun langsung ke bidang pemasaran livestreaming pada paruh kedua 2021. Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan tersebut mencatatkan kenaikan penjualan tahunan (year on year/yoy) sebesar 38 persen.

“Dengan mengajak para pembeli mancanegara mengikuti tur virtual ke kantor, pusat penelitian dan pengembangan, serta ruang pameran kami, kami dapat memperoleh pesanan dengan lebih cepat dan efisien,” ujar Lai Guorong, manajer umum Aidu.

Peralihan bisnis ke e-commerce via siaran livestreaming semakin dipercepat oleh upaya Alibaba.com.

Sejak Alibaba.com meluncurkan layanan livestreaming lintas perbatasan dua tahun lalu, lebih dari 40.000 bisnis mencoba pendekatan baru ini, dengan rata-rata 5.000 hingga 6.000 sesi siaran dilakukan setiap harinya, menurut Presiden Alibaba.com Zhang Kuo.

Data menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Maret, jumlah penonton livestreaming mancanegara di Alibaba.com meningkat 198 persen (yoy).

Banner

Para ekonom yakin bahwa e-commerce via siaran langsung mendukung pemulihan perdagangan di China dalam gelombang digitalisasi.

Perdagangan luar negeri China mencatat awal yang stabil pada 2023, di saat total impor dan ekspor barang meningkat 4,8 persen (yoy) pada kuartal pertama, membalikkan penurunan 0,8 persen dalam dua bulan pertama tahun ini, tunjuk data resmi.

Dalam tiga bulan pertama, ekspor tumbuh 8,4 persen (yoy) menjadi 5,65 triliun yuan, sementara impor naik 0,2 persen menjadi 4,24 triliun yuan, sehingga total nilai perdagangan mencapai 9,89 triliun yuan.

Menurut pertemuan Dewan Negara China yang diadakan pada awal April, China akan mengerahkan lebih banyak upaya untuk mengimplementasikan perpaduan kebijakan guna menjaga stabilitas perdagangan luar negeri dan membantu perusahaan-perusahaan mengamankan pesanan dan memperluas pasar.

Livestreaming lintas perbatasan dapat membantu pembeli dan penjual membangun kepercayaan dengan cepat. Pendekatan baru ini akan memiliki potensi yang sangat besar di masa depan,” kata Liu.

*1 dolar AS = 14.661 rupiah

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan