Banner

Globe and Mail: Dolar AS berisiko kehilangan dominasi, investor harus diversifikasi ke luar negeri

Foto yang diabadikan pada 23 Maret 2020 ini menunjukkan uang kertas dolar AS di Washington DC, Amerika Serikat. (Xinhua/Liu Jie)

Dolar AS akan tetap menjadi mata uang cadangan untuk beberapa waktu, namun penurunannya telah dan akan terus terjadi secara bertahap, sehingga investor harus beralih ke luar negeri guna mendiversifikasi peluang investasi mereka.

 

Ottawa, Kanada (Xinhua) – Kemungkinan dolar AS kehilangan perannya sebagai mata uang cadangan dunia memang layak mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini, dan investor harus memperhatikannya, demikian dilaporkan The Globe and Mail pada Selasa (9/5).

Banner

“Kekhawatiran ini disebabkan oleh berbagai tantangan budaya dan ekonomi yang tampaknya dihadapi Amerika Serikat (AS). China, Rusia, India, dan Brasil secara aktif berupaya mengurangi dominasi uang kertas dolar dalam keuangan internasional,” kata laporan tersebut. “Posisi melemahnya dolar AS di pasar modal global merupakan perbuatan dari negara itu sendiri.”

Dolar AS
Seorang staf memperlihatkan uang kertas dan koin yang termasuk dalam renminbi seri kelima edisi 2019 di kantor cabang Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) di Beijing, ibu kota China, pada 30 Agustus 2019. (Xinhua/Chen Yehua)

Hal ini terjadi akibat kebijakan fiskal yang tidak bertanggung jawab selama puluhan tahun, pertumbuhan ekonomi yang lemah dan terselubung oleh suku bunga rendah yang dibuat-buat, serta fakta bahwa negara tersebut yang mengendalikan mata uang cadangan dunia dan alat pertukaran internasional utama menurunkan biaya pinjaman, ungkap laporan tersebut. Selain itu, pemerintah AS memilih menjadikan dolar sebagai senjata, dengan baru-baru ini mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran internasional dan menyita aset-asetnya.

“Kepercayaan terhadap AS dan mata uangnya belum hilang, tetapi kepercayaan tersebut sudah sangat terdegradasi seiring waktu saat tingkat utang negara itu meroket dan suku bunganya turun melalui kebijakan pelonggaran kuantitatif,” papar laporan tersebut.

Banner

Kendati demikian, dolar AS akan tetap menjadi mata uang cadangan untuk beberapa waktu. Penurunannya telah dan akan terus terjadi secara bertahap. Investor harus beralih ke luar negeri guna mendiversifikasi peluang investasi mereka, tambah laporan itu.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan