Banner

Ford dijatuhi denda terbesar kedua dalam sejarah AS atas penundaan penarikan kendaraan

Foto yang diabadikan pada 6 Januari 2021 ini menunjukkan dealer Ford di Libertyville, Illinois, Amerika Serikat. (Xinhua/Joel Lerner)

Denda perdata yang berat, senilai 165 juta dolar AS, dijatuhkan kepada Ford Motor karena menunda penarikan kembali (recall) lebih dari 600.000 unit kendaraan dengan kamera pandangan belakang (rearview) yang cacat.

 

New York City, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Badan regulator keselamatan mobil Amerika Serikat (AS) pada Kamis (14/11) menjatuhkan denda perdata yang berat, senilai 165 juta dolar AS, kepada Ford Motor karena menunda penarikan kembali (recall) lebih dari 600.000 unit kendaraan dengan kamera pandangan belakang (rearview) yang cacat.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) mengatakan denda tersebut merupakan yang terbesar kedua dalam sejarahnya. Denda ini juga merupakan bagian dari perintah persetujuan yang juga mengharuskan Ford meninjau semua penarikan kembali yang telah dilakukannya selama tiga tahun terakhir guna memastikan penarikan tersebut sudah memadai.

Tindakan ini, yang diumumkan pada Kamis oleh NHTSA, adalah hasil dari penyelidikan yang berlangsung selama beberapa tahun terkait kecacatan pada kamera pandangan belakang. Regulator menemukan bahwa kamera tersebut rentan terhadap gangguan listrik yang menyebabkan fungsinya terganggu pada waktu-waktu tertentu. NHTSA juga mengaitkan kecacatan tersebut dengan 15 keluhan, meskipun tidak ada laporan cedera.

“NHTSA mengatakan bahwa Ford telah membantah temuannya namun menyetujui perintah persetujuan untuk menyelesaikan masalah ini secara administratif. Produsen mobil asal Dearborn, Michigan, tersebut mengatakan pihaknya menghargai kesempatan untuk menyelesaikan masalah itu dan tetap berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan kepatuhan,” demikian dilaporkan The Wall Street Journal tentang langkah tersebut.

Banner

Perintah persetujuan itu merupakan kemunduran terbaru bagi Ford. Perusahaan ini telah berupaya untuk memperbaiki catatan kualitasnya yang di bawah standar dan mengurangi jumlah kendaraan yang harus ditarik kembali dalam beberapa tahun terakhir, tambah laporan tersebut.

*1 dolar AS = 15.873 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan