Jakarta (Indonesia Window) – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menerima suntikan dosis pertama vaksin CoronaVac produksi Sinovac China di kediaman resmi, Jakarta pada Rabu pagi.
Vaksin tersebut disuntikkan oleh dr. Dwi Edi Wahono, SpPd, KGH, dari tim dokter kepresidenan.
Wapres yang kini berusia 77 tahun mewakili kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas.
Sebelumnya, pada 5 Februari, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Of Authorization (EUA) vaksin CoronaVac bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
“Pada 5 Februari 2021, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan, persetujuan penggunaan darurat diberikan setelah BPOM dan sejumlah pihak, yakni Komisi Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis alergi dan imunologi, serta spesialis geriatrik (penanganan gangguan kesehatan akibat penuaan) mengkaji hasil uji klinis CoronaVac di China dan Brazil yang melibatkan kelompok lansia.
Sebelumnya, BPOM juga memantau dan mendapatkan data uji klinis tahap pertama dan kedua CoronaVac di China dan tahap ketiga di Brazil.
Uji klinis tahap pertama dan kedua di China yang melibatkan 400 lansia menunjukkan CoronaVac yang diberikan dalam dua dosis dengan jarak 28 hari, memberi imunogenisitas yang baik.
Setelah 28 hari pemberian dosis kedua, para relawan memiliki seroconversion rate sebesar 97,96 persen dan tidak mengalami ada efek samping serius derajat tiga yang dilaporkan akibat vaksinasi.
Serokonversi adalah peralihan dari titik infeksi virus ke saat antibodi virus hadir di dalam darah.
“Uji klinis tahap ketiga yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan 600 lansia juga menunjukkan vaksin aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan,” ujar Penny.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, persentase lansia yang terpapar COVID-19 di Indonesia sebanyak 10 persen dari total kasus, namun jumlah total yang meninggal karena infeksi virus tersebut mencapai 50 persen.
Karenanya, pada vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang secara resmi dimulai pada Rabu, Pemerintah menargetkan 21,5 juta lansia.
Sebelumnya, vaksinasi tahap pertama yang dimulai pada 14 Januari, vaksinasi menyasar 1,46 juta tenaga kesehatan.
Partisipas wapres dalam program vaksinasi COVID-19 diharapkan menjadi contoh nyata keamanan penggunaan vaksin pada lansia di tanah air.
Laporan: Redaksi