Banner

COVID-19 – Venezuela siap uji vaksin Rusia

Ilustrasi. Venezuela siap untuk mengambil bagian dalam uji klinis vaksin COVID-19 Rusia dan, jika uji coba berhasil, produk tersebut akan digunakan dan dipromosikan di pasar lokal. (Photo by CDC on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Venezuela siap untuk mengambil bagian dalam uji klinis vaksin COVID-19 Rusia dan, jika uji coba berhasil, produk tersebut akan digunakan dan dipromosikan di pasar lokal, kata Duta Besar Rusia untuk Venezuela Sergei Melik-Bagdasarov kepada Kantor Berita TASS pada Rabu.

“Bahkan sebelum Sputnik V (nama vaksin Rusia – TASS) didaftarkan, kami telah menerima tawaran dari mitra Venezuela kami untuk ikut serta dalam uji klinis vaksin virus corona yang sedang dikembangkan dengan prospek vaksinasi lebih lanjut pada populasi dan promosi bersama di pasar lokal,” kata diplomat itu, menambahkan bahwa Venezuela menyambut baik berita tentang pendaftaran vaksin Rusia.

Namun, belum ada tanggal kapan obat dan vaksin COVID-19 masuk ke negara Amerika Selatan itu.

“Sayangnya, langkah-langkah pembatasan sepihak yang melanggar hukum internasional yang diperkenalkan oleh AS dan beberapa negara barat terhadap Caracas menghentikan pemerintah sah Venezuela untuk memastikan bahwa rakyatnya memiliki semua yang mereka butuhkan meskipun ada pandemik. Akun tersebut diblokir begitu saja,” kata diplomat itu.

“Kami berharap untuk melihat Venezuela menjadi salah satu negara pertama di mana pencapaian kedokteran Rusia akan membuktikan keefektifannya yang tidak perlu dipertanyakan lagi,” imbuhnya.

Banner

Pada 11 Agustus, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona, bernama Sputnik V.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko menginformasikan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Federal NF Gamaleya telah menunjukkan keefektifan dan keamanannya pada uji klinis.

Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, pengalaman menunjukkan bahwa vaksin semacam itu mampu mengembangkan kekebalan jangka panjang yang bertahan hingga dua tahun.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan