Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Pertahanan Rusia dan Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei telah memulai tahap akhir uji klinis vaksin COVID-19, kata kementerian itu pada Jumat (10/7).
Menurut Kementerian Pertahanan, kelompok sukarelawan pertama yang melewati uji keamanan dan tolerabilitas vaksin akan berakhir pada 15 Juli, demikian laporan Kantor Berita TASS.
“Pada hari Senin, 13 Juli, kelompok sukarelawan kedua, yang diuji untuk efisiensi dan imunogenisitas vaksin, akan disuntik dengan komponen kedua vaksin COVID-19,” kata kementerian tersebut.
“Skema vaksinasi pada kelompok sukarelawan kedua memungkinkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan juga akan memperpanjang daya tahannya,” menurut kementerian.
Kementerian menambahkan bahwa semua sukarelawan merasa sehat dan tidak ada keluhan, serta tidak mengalami efek samping sama sekali.
Kelompok sukarelawan pertama akan dikeluarkan dari Rumah Sakit Militer Burdenko setelah menjalani uji tahap akhir.
Hasil uji vaksin COVID-19 yag dilakukan pada sekelompok sukarelawan di Rusia menunjukkan bahwa mereka mengembangkan kekebalan terhadap virus COVID-19, lanjut kementerian.
“Sejalan dengan protokol penelitian, sukarelawan secara teratur melakukan uji untuk antibodi dan kekebalan yang diperantarai sel,” kata kementerian itu.
Data yang diperoleh oleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei membuktikan bahwa sukarelawan dari kelompok pertama dan kedua membentuk respon imun setelah suntikan vaksin.
Pengujian klinis vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei dimulai pada 18 Juni.
Pengujian itu dilakukan terhadap dua kelompok sukarelawan telah dipilih untuk uji klinis vaksin anti-virus corona.
Kelompok pertama terdiri atas 50 prajurit termasuk lima wanita dan sepuluh petugas medis, sedankan kelompok kedua terdiri atas warga sipil.
Laporan: Redaksi