Jakarta (Indonesia Window) – Layanan Kesehatan Abu Dhabi (SEHA) telah memulai uji klinis inactivated vaccine (vaksin tidak aktif) COVID-19 tahap ketiga, menurut Kantor Berita Uni Emirat Arab (WAM) yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Inactivated vaccine dibuat dari mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan lainnya, yang telah dimatikan melalui proses fisik atau kimia.
Uji klinis tersebut dilakukan di bawah pengawasan Departemen Kesehatan Abu Dhabi, bekerja sama dengan Kelompok Bioteknologi Nasional China, Sinopharm.
Penjabat Wakil Menteri Departemen Kesehatan Jamal Mohammed Al Kaabi mengatakan, keragaman bangsa di UEA menjadikannya tempat yang sempurna untuk melakukan uji coba vaksin.
“Keragaman kebangsaan yang menyebut UEA sebagai rumah, serta peran utama kepemimpinan kami dalam menangani virus di berbagai negara di dunia, menjadikan negara ini tempat yang sempurna untuk fase ketiga uji klinis,” katanya.
“Uji coba ini menarik relawan dari lebih dari 20 negara yang menunjukkan tanda positif untuk vaksin yang semakin layak,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran (CMO) Rumah Sakit Sheikh Khalifa Medical City sekaligus Ketua Komite Nasional Manajemen Klinis COVID-19, Nawal Ahmed Alkaabi, memuji dukungan para pemimpin UEA atas uji klinis yang bertujuan menyediakan vaksin COVID-19 yang layak bagi masyarakat di seluruh dunia.
Lebih dari 10.000 orang telah mendaftar sebagai relawan.
Pendaftaran masih terbuka untuk mereka yang tertarik berpartisipasi dalam uji coba fase ketiga vaksin tak aktif COVID-19 di Abu Dhabi melalui situs jejaring: www.4humanity.ae.
Setidaknya 15.000 relawan dibutuhkan untuk uji coba vaksin terebut, dengan setidaknya 5.000 peserta pada tahap pertama program itu guna memastikan hasil yang jelas.
Laporan: Redaksi