Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) telah memutuskan untuk mempersingkat interval antara mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 kedua dan suntikan booster di Taiwan menjadi 12 pekan.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung yang juga mengepalai CECC, mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan untuk mempersingkat interval tersebut dibuat Kamis malam (6/1) setelah berkonsultasi dengan anggota Komite Penasihat Taiwan untuk Praktik Imunisasi.
Interval itu sebelumnya ditetapkan lima bulan, tetapi konsensus awal dicapai untuk mempersingkatnya menjadi 12 pekan, mulai 7 Januari, untuk mengatasi wabah virus COVID-19 jenis Omicron saat ini, kata CECC dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Menurut Chen, setiap individu yang telah menerima dua suntikan vaksin Medigen, Pfizer-BioNTech (BNT) atau Moderna dapat memilih salah satu dari vaksin tersebut atau vaksin AstraZeneca (AZ) sebagai booster berikutnya.
Namun, hanya setengah dosis vaksin Moderna yang akan diberikan sebagai booster, sesuai dengan rekomendasi perusahaan.
Chen juga menyarankan bahwa orang yang menerima dua suntikan AZ harus memilih merek yang berbeda sebagai booster untuk perlindungan yang lebih baik.
Dalam pernyataannya, CECC mengatakan Taiwan memiliki persediaan vaksin yang baik, dan mereka yang memenuhi syarat untuk booster di bawah peraturan baru itu dapat menjadwalkan vaksinasi dosis ketiga melalui departemen kesehatan setempat guna mendapatkan waktu dan lokasi di mana mereka bisa mendapatkan suntikan.
Masyarakat juga dapat mengunjungi tautan berikut untuk informasi inokulasi terbaru: https://antiflu.cdc.gov.tw/Covid19
Sumber: Kantor Berita CNA
Laporan: Redaksi