Jakarta (Indonesia Window) – Mongolia telah mulai memberikan dosis keempat vaksin virus corona kepada masyarakatnya secara sukarela mulai 7 Januari, menurut Kantor Berita MONTSAME.
Saat ini, 66,6 persen populasi di negara berpenduduk 3,2 juta tersebut telah menerima dua suntikan vaksin virus corona, sementara 28,7 persen telah mendapat suntikan ketiga.
Mongolia adalah salah satu negara di dunia dengan program vaksinasi dini dan telah melewati gelombang virus corona tanpa sering memberlakukan tindakan karantina yang ketat.
Negara di Asia Timur ini juga memiliki kasus kematian yang disebabkan oleh COVID-19 secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan negara-negara maju.
Sementara Amerika Serikat dan Inggris masing-masing memiliki 2.501 dan 2.194 kematian per 1 juta warga, Mongolia sejauh ini mencatat 650.
Di tengah lonjakan global infeksi varian Omicron, Pemerintah Mongolia menerapkan strategi untuk melibatkan penduduk secara luas dalam dosis ketiga vaksin COVID-19 dan memberikan dosis keempat secara sukarela untuk melewati gelombang baru dan menghindari penerapan tindakan penguncian yang ketat.
Warga dapat secara sukarela mendapatkan dosis keempat vaksinasi setelah tiga bulan berlalu sejak dosis ketiga mereka.
Selain itu, mereka yang pulih dari COVID-19 dan yang telah memperoleh suntikan dosis ketiga dapat menerima dosis keempat 21 hari setelah pemulihan. Vaksin Comirnaty Pfizer dan vaksin ‘CorV’ Sinopharm tersedia untuk warga negara.
Anak-anak berusia 12 tahun ke atas juga ditawarkan vaksin COVID-19 dosis pertama, sedangkan mereka yang berusia 18 tahun bisa memperoleh imunisasi dosis ketiga.
Laporan: Redaksi