Jakarta (Indonesia Window) – Kesenjangan vaksinasi COVID-19 masih terjadi meskipun pasokan vaksin global sudah memadai, kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) pada Rabu (8/6).
Menlu menyampaikan hal tersebut bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia, menurut Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan resminya pada Kamis.
“Kesenjangan vaksin masih terjadi. Banyak orang dengan risiko tinggi di negara berpendapatan rendah belum divaksin. Jumlah dosis vaksin yang tersedia masih belum bisa diimbangi oleh tingkat penyerapannya,” ujar Retno.
Secara global, hampir 12 miliar dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan, dan pasokan vaksin yang tersedia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi global.
Retno juga menekankan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo pada COVAX AMC Summit pada April 2022 lalu mengenai pentingnya untuk segera mendorong vaksin menjadi vaksinasi.
Dia menegaskan, diperlukan pembaharuan fokus global terhadap dua hal penting, yaitu memberi prioritas pendanaan pada upaya vaksinasi serta mengintegrasikan vaksinasi COVID-19 ke dalam intervensi kesehatan lainnya.
Lebih lanjut Retno menyampaikan, COVAX saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari arsitektur kesehatan global.
Keberadaan COVAX menjadi penting karena dua hal, yaitu memelihara solidaritas multipemangku kepentingan di tingkat global dan menjaga akses yang setara ke solusi kesehatan, khususnya bagi negara-negara berkembang, imbuhnya.
“Ini adalah alasan fundamental kenapa COVAX harus terus ada setelah 2022 dan usai pandemi,” tegas Retno.
COVAX AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada negara anggotanya, dengan 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.
Secara keseluruhan, sejauh ini COVAX telah mengirimkan 1,5 miliar dosis vaksin melawan Covid-19 ke 144 negara, dan 88 persen di antaranya dikirimkan ke 87 negara AMC.
Indonesia, hingga 3 April 2022, telah menerima 130,66 juta dosis vaksin dari skema mekanisme COVAX AMC maupun skema berbagi (dose-sharing) bilateral.
Laporan: Redaksi