COVID-19 – AS laporkan sekitar 80.000 kasus infeksi pada anak dalam sepekan

Sejumlah orang mengunjungi Kidspace Children’s Museum di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 22 April 2022. (Xinhua//Zeng Hui)

Kasus Covid-19 pada anak di AS mewakili 18,4 persen dari total kasus kumulatif di negara tersebut sejak pandemik merebak.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sekitar 80.000 kasus COVID-19 pada anak dilaporkan di Amerika Serikat (AS) selama pekan yang berakhir pada 18 Agustus, demikian disebutkan dalam laporan terbaru dari Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics/AAP) dan Asosiasi Rumah Sakit Anak (Children’s Hospital Association).

Sejak awal pandemik, hampir 14,4 juta anak telah dilaporkan teruji positif COVID-19, menurut laporan tersebut.

Lebih dari 358.000 kasus baru COVID-19 pada anak dilaporkan selama empat pekan terakhir, dan sekitar 6,5 juta laporan kasus tercatat pada 2022, imbuh laporan itu.

Sejak pandemik mulai merebak, anak-anak mewakili 18,4 persen dari total kasus kumulatif di AS, sebut AAP.

Terdapat kebutuhan mendesak untuk mengumpulkan data yang lebih spesifik dari segi usia untuk menilai tingkat keparahan penyakit yang berkaitan dengan varian-varian baru serta potensi dampak jangka panjangnya, ungkap AAP.

“Penting untuk mengetahui apakah ada dampak langsung dari pandemi terhadap kesehatan anak-anak, tetapi yang terpenting adalah kita perlu mengidentifikasi dan mengatasi dampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial dari generasi anak-anak dan remaja ini,” urai AAP.

Laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS yang diakses pada Ahad menyebutkan bahwa anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 17 tahun yang mengalami gangguan kekebalan sedang atau berat  membutuhkan dosis ketiga atau penguat (booster)untuk melengkapi seri utama vaksinasi mereka, serta booster jika memenuhi syarat.

CDC menyatakan bahwa anak-anak dan remaja dengan sistem kekebalan yang lemah harus mendapatkan satu suntikan booster jika mereka berusia 5 hingga 11 tahun, dan dua
booster jika berusia 12 tahun ke atas.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan