Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) akan mendirikan Halal Center agar Umat Islam bisa mendapatkan jaminan kehalalan produk yang dikonsumsinya.
Jakarta (Indonesia Window) – Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) akan mendirikan Halal Center agar Umat Islam bisa mendapatkan jaminan kehalalan produk yang dikonsumsinya.
“Selain Halal Center, UIA juga akan membangun rumah sakit. Tanahnya sudah ada tinggal pembangunannya saja,” kata Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam As Syafiiyah (YAPTA), Prof. DR. H. Dailami Firdaus, pada wisuda program Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma, tahun akademik 2024/2025, di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (20/11).
Lebih jauh Dailami, dalam pidato sambutannya, mengatakan, pembangunan Halal Center dan rumah sakit tersebut, merupakan pengembangan kampus guna merespon kebutuhan umat. Dengan dibangunnya rumah sakit, maka para mahasiswa Fakultas Kesehatan UIA dapat melaksanakan praktik dan pengabdian kepada masyarakat.
Hadir dalam prosesi wisuda tersebut, Kepala Badan Penyelenggara Produk Halal (BPJPS) Ahmad Haikal Hasan. Selain sebagai tamu VIP, ternyata putri Haikal termasuk satu di antara 570 wisudawan.
Sejumlah tokoh penting, dalam dan luar negeri turut hadir dalam acara wisuda tersebut. Mereka memberi apresiasi atas prestasi kampus yang didirikan oleh ulama terkenal asal Betawi, yakni KH Abdullah Syafii. Di antara para tamu mancanegara adalah Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Duta Besar Sudan, Utusan Khusus UIA untuk Afrika Selatan, dan perwakilan Duta Besar Mesir.
Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, juga hadir dan memberikan orasi ilmiah dengan tema ‘Green Democracy’.
Selain Sultan, wakil ketua DPD Papua Barat dan Kalimantan Tengah juga hadir.
Tokoh terkenal lain yang tampak dalam wisuda UIA antara lain mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen (Purn) Boy Rafli Amar, anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, dan Ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia, Jarwo Kwat.
Saat ini Prof. Dailami merupakan senator RI Daerah Perwakilan Jakarta untuk ketiga kalinya, dan menjabat sebagai Wakil Komite III.
Prosesi wisuda dipimpin langsung oleh Rektor UIA, Prof. DR H Masduki Ahmad.
Dalam sambutannya Masduki mengatakan, proses wisuda ini bukanlah akhir dari masa belajar para lulusan, tetapi awal pembelajaran hidup yang sesungguhnya.
“Dalam dunia yang cepat berubah, dunia yang penuh dengan ketidakpastian, untuk bisa bertahan, para lulusan dituntut melakukan antisipasi dengan cepat. Caranya adalah dengan membuka jaringan yang luas. membangun kerja sama untuk mengembangkan diri,” ujar Masduki.
Inovasi dan kolaborasi, lanjutnya, adalah kunci menuju masa depan. Maka dia berharap para lulusan yang diwisuda membangun kolaborasi dan terus berinovasi untuk membangun bangsa dan negara.
Dengan mengutip amanat rektor sebelumnya, alm. DR. Tutty Alawiyah MA, yang juga ibunda Prof. Dailami, Masduki mengatakan, pembangunan bangsa harus didahului dengan pembangunan karakter. Maka UIA adalah tempat yang “pas” untuk membangun karakter tersebut karena di sini tempat berpadunya ilmu dan agama.
Laporan: Redaksi