Jakarta (Indonesia Window) – Hasil akhir uji klinis tahap satu dan dua dari vaksin COVID-19, EpiVacCorona, yang dimulai pada Juli direncanakan selesai pada Mei 2021, kata Direktur Jenderal Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Rusia, Vector, Rinat Maksyutov, dalam laporan Kantor Berita TASS.
“Juli ini, uji klinis tahap satu dan dua dimulai, dan dijadwalkan selesai pada Mei 2021. Ini sembilan bulan setelah vaksinasi pertama dari sukarelawan terakhir,” katanya pada konferensi ilmiah.
Maksyutov menambahkan bahwa 100 relawan berpartisipasi dalam uji klinis yang disiapakan untuk dua kali dengan interval 21 hari.
Pada tahap pertama, 14 orang relawan berusia 18 hingga 30 tahun diinokulasi, dan pada tahap kedua, 86 relawan berusia 18 hingga 60 tahun mendapatkan suntikan (43 di antaranya menerima vaksin, sementara 43 mendapat plasebo).
Plasebo adalah obat kosong yang tidak mengandung zat aktif dan tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap kesehatan, digunakan sebagai kontrol untuk membandingkan hasil atau efek yang diperoleh dari obat yang sesungguhnya.
Pengamatan kondisi mereka akan dilanjutkan pada bulan ketiga, keenam dan kesembilan pasca vaksinasi.
Maksyutov menekankan bahwa 100 persen relawan mengembangkan antibodi penawar virus paling cepat 35 hari setelah pemberian pertama vaksin.
Pada 24 Juli 2020, Pusat Penelitian Vector memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan Rusia untuk melakukan uji klinis vaksinnya pada sejumlah relawan.
Relawan pertama diinokulasi pada 27 Juli. Kelompok terakhir yang terdiri atas 20 relawan dipulangkan dari fasilitas rawat inap pada 8 September.
Kepala dokter sanitasi Anna Popova juga melaporkan bahwa uji klinis vaksin telah selesai pada 30 September.
Pada 14 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin menginformasikan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Vector telah memperoleh sertifikat pendaftaran.
Pusat tersebut akan memulai uji coba pasca-pendaftaran di berbagai wilayah Rusia dengan partisipasi 40.000 relawan.
Laporan: Redaksi