Jakarta (Indonesia Window) – Mutasi virus corona baru lebih mudah ditularkan, namun tidak menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dan tidak memengaruhi kemanjuran vaksin, kata Dmitry Lioznov, penjabat Direktur Institut Penelitian Influenza Smorodintsev dari Kementerian Kesehatan Rusia pada konferensi pers Kamis (28/1), menurut Kantor Berita TASS.
“Virus bermutasi sepanjang waktu, ini karena siklus hidupnya. Sedangkan untuk virus corona memiliki sistem proteksi, dan perubahan yang tercatat sekarang tidak begitu banyak dibandingkan virus lain dan virus influenza,” jelasnya.
Dia menambahkan saat ini, varian baru memiliki karakteristik epidemiologis tertentu.
“Varian baru lebih mudah ditularkan, tetapi tidak menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dan tidak mengarah pada perubahan efektivitas vaksin,” kata Lioznov.
Hingga Jumat (29/1) jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 102 juta dengan lebih dari 2,2 juta kematian.
Sementara itu, lebih dari 74 juta pasien telah pulih, dan hamper 30 juta jiwa masih dalam perawatan medis.
Laporan: Redaksi