Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah infeksi COVID-19 di Amerika Serikat mungkin sekitar empat kali lipat dari angka dalam laporan resmi, menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada Selasa (5/1), menurut Kantor Berita Xinhua.
Pada 15 November 2020, sekitar 11 juta kasus COVID-19 dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Namun, penelitian tersebut menunjukkan jumlah infeksi yang sebenarnya adalah sekitar 46,9 juta.
Lebih dari 14 persen populasi AS terinfeksi oleh SARS-CoV-2 pada pertengahan November, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 35 persen kematian akibat COVID-19 mungkin tidak dilaporkan.
Jumlah kasus infeksi yang dilaporkan di bawah perkiraan jumlah yang sebenarnya karena banyak orang dengan gejala COVID-19 tidak mencari perawatan medis atau tidak dites. Karenanya, mereka tidak termasuk dalam penghitungan infeksi COVID-19 yang dilaporkan ke otoritas kesehatan masyarakat otoritas, kata penelitian tersebut.
Selain itu, diperkirakan 40 persen orang di AS dengan infeksi SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala dan kemungkinan tidak akan diuji dan dilaporkan, menurut penelitian itu.
Para peneliti menguji sampel darah yang dipilih secara acak untuk mengetahui keberadaan antibodi COVID-19 dalam serangkaian survei yang dilakukan di negara bagian.
Mereka memperoleh perkiraan untuk jumlah infeksi, rawat inap dan kematian di AS pada 15 November dengan membandingkan prevalensi antibodi dalam sampel dengan jumlah kasus yang dilaporkan untuk disesuaikan dengan laporan yang kurang.
“Beban penyakit SARS-CoV-2 mungkin jauh lebih besar dari pada kasus COVID-19 yang dilaporkan,” kata penelitian itu.
Laporan: Redaksi