Banner

Surga penganan manis Turkiye dilanda ‘demam’ cokelat Dubai

Foto yang diabadikan pada 8 Januari 2025 ini menunjukkan sepotong cokelat Dubai di Ankara, Turkiye. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Cokelat Dubai dengan isian kacang pistasio dan adonan filo parut, diciptakan pada 2021 di Uni Emirat Arab oleh seorang pengusaha wanita dan dengan cepat meraih popularitas berkat para pemengaruh (influencer) media sosial.

 

Ankara, Turkiye (Xinhua/Indonesia Window) – Di Turkiye, negara yang terkenal dengan penganan manis dan makanan pencuci mulut, terdapat hidangan baru yang memikat masyarakat setempat, yakni cokelat Dubai. Diisi kacang pistasio dan adonan filo parut, penganan ini menjadi sensasi yang membuat para konsumen begitu bersemangat untuk mencicipinya.

Terkenal di seluruh dunia dengan berbagai kudapan lezatnya, seperti Baklava dan Lokoum, tren baru ini melanda Turkiye ini sejak akhir tahun lalu. Antusiasme tinggi terhadap cokelat Dubai terlihat di mana-mana, mulai dari patiseri kelas atas hingga pasar swalayan ekonomis.

“Warga menunjukkan minat yang besar terhadap cokelat batangan ini. Saya rasa para pelanggan terutama tertarik dengan perpaduan adonan filo dan cokelat tersebut,” ujar Eylul Tabay, pembuat roti muda asal Ankara, ibu kota Turkiye.

Cokelat Dubai
Seorang staf wanita mengemas cokelat Dubai di sebuah toko di Ankara, Turkiye, pada 8 Januari 2025. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Saat ‘demam’ cokelat Dubai dimulai beberapa bulan yang lalu, antrean panjang terlihat di luar toko roti dan patiseri Cumhuriyet Lezzet Dunyasi, di mana Tabay menyiapkan cokelat renyah itu, sementara para pembeli sudah tak sabar untuk mencicipinya.

Banner

“Selama beberapa pekan, kami menjual habis semua hasil produksi kami karena tingginya permintaan,” ujar Tabay.

Cokelat Dubai, yang menggunakan knafeh, pastri filo parut renyah yang biasa ditemukan pada hidangan pencuci mulut khas Turkiye dan Timur Tengah, dan pistasio, sangat menggugah selera bagi masyarakat setempat, urai pembuat roti tersebut.

Menurut pandangan Tabay, antusiasme terhadap cokelat batangan ini merupakan sebuah tren fesyen.

Cokelat Dubai, camilan berupa cokelat batangan padat yang dihias menggunakan tangan dan memiliki rasa yang unik, dengan ciri khasnya terletak pada krim pistasio yang mewah, dilaporkan diciptakan pada 2021 di Uni Emirat Arab (UEA) oleh seorang pengusaha wanita dan dengan cepat meraih popularitas berkat para pemengaruh (influencer) media sosial yang membagikan video saat mereka mencicipi penganan ini dan memberikan komentar.

Kesuksesan cokelat itu menginspirasi banyak penirunya di seluruh dunia, termasuk Turkiye, di mana para produsen cokelat memproduksi berbagai variasi dari cokelat batangan yang viral tersebut.

Kendati harganya lebih mahal dibandingkan cokelat batangan biasa, popularitas cokelat Dubai tidak menunjukkan penurunan untuk saat ini di Turkiye.

Banner

“Ada knafeh dan cokelat di dalam camilan ini, dan ini menciptakan rasa yang luar biasa. Saya sangat menyukainya!” tutur konsumen bernama Sema Emiroglu kepada Xinhua usai membeli lima batang cokelat berukuran besar untuk keluarganya.

“Penggunaan pistasio, knafeh, dan cokelat dalam satu hidangan sangat menarik dan lezat,” ujarnya sambil tersenyum.

Tingginya antusiasme tersebut mendorong para pejabat Turkiye untuk mencari impor pistasio guna merespons lonjakan permintaan meski Turkiye sudah menjadi salah satu produsen pistasio terbesar di dunia.

Menurut laporan terbaru dari kantor berita semiresmi Anadolu News Agency, untuk memenuhi lonjakan permintaan pistasio, Kementerian Perdagangan Turkiye mulai memantau situasi dan menjajaki berbagai cara untuk memfasilitasi impor dari negara tetangga Suriah, yang juga merupakan produsen pistasio skala besar.

Aylin Oney Tan, salah satu kritikus makanan terkemuka di Turkiye, mengatakan kepada Xinhua bahwa kesuksesan tren cokelat baru ini terutama dipicu oleh teksturnya.

“Cokelat Dubai menyatukan dua cita rasa terbaik, yaitu perpaduan cokelat dan pistasio yang digemari semua orang,” ujar Tan.

Banner

“Tekstur krim pistasio yang legit di dalamnya merupakan salah satu karakteristik yang menjadikan cokelat Dubai begitu menarik, tidak hanya dari segi visual namun juga rasa,” imbuhnya.

Menurut pandangannya, beberapa hidangan akan menjadi populer kemudian lenyap begitu saja seolah-olah mereka tidak pernah ada.

“Dunia makanan pencuci mulut merupakan lingkungan yang sempurna bagi tren seperti itu,” tambah Tan.

Penulis: Burak Akinci

Selesai

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan