Jakarta (Indonesia Window) – Pesawat terbang CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tiba di Dakar, Senegal pada Selasa (30/3) waktu setempat.
Kedatangan pesawat yang dibeli oleh Angkatan Udara Senegal tersebut disambut oleh Kepala Staf AU Senegal BG Papa Souleymane SARR dan Duta Besar RI untuk Senegal Dindin Wahyudin.
“Kerja sama ini merupakan bukti penting dari hubungan Indonesia dan Senegal yang kuat, yang telah dibangun sejak Konferensi Asia-Afrika pada 65 tahun yang lalu,” ujar Dubes Dindin pada kesempata itu.
Sebelum tiba di Dakar, CN235-220 MPA yang berangkat dari Bandung, Jawa Barat melalui rute yang melintasi 12 negara dan singgah di India, Qatar, Sudan, Chad, dan Niger.
Waktu yang ditempuh mencapai 12 hari dengan 10 awak pesawat.
CN235-220 MPA buatan PT DI itu memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat lepas landas dalam jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput; mampu terbang selama delapan jam dengan sistem avionic glass cockpit, autopilot; serta memiliki winglet di ujung sayap sehingga lebih stabil dan hemat bahan bakar.
Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360-degree Search Radar yang dapat mendeteksi target hingga 200 NM (Nautical Mile); Automatic Identification System (AIS) atau sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
CN235-220 MPA juga memiliki Forward Looking Infra-Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam.
Pesawat CN235-220 MPA ini rencananya digunakan dalam patroli AU Senegal.
Sebelumnya, Senegal telah membeli pesawat serupa pada 2011 dan 2014.
Kontrak pembelian ketiga disepakati pada 2017, dan pada awalnya akan diserahkan pada September tahun lalu. Namun, pengiriman pesawat tertunda hingga Maret 2021 akibat pandemik COVID-19.
Laporan: Redaksi