Jakarta (Indonesia Window) – China telah membuka kembali kedutaannya di Nikaragua beberapa pekan setelah negara Amerika Tengah ini mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Beijing.
“Anda diterima di Nikaragua kami… dengan kepastian bahwa kedua negara memiliki masa depan kesuksesan dan kemenangan dalam hubungan persaudaraan kami,” Menteri Luar Negeri Nikaragua Denis Moncada, berbicara pada upacara yang menandai pembukaan kembali kedutaan pada hari Jumat (31/12).
Peralihan kebijakan Nikaragua merupakan kemenangan politik bagi China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sembari meningkatkan tekanan untuk mengisolasi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu di panggung internasional.
Pengumuman tiga pekan lalu tersebut membuat Taiwan hanya memiliki 14 sekutu diplomatik, bahkan ketika Taipei memperkuat hubungan dengan beberapa mitra Barat tidak resmi termasuk Amerika Serikat.
China telah menghabiskan beberapa dekade mendorong sekutu diplomatik Taiwan yang semakin berkurang untuk beralih pihak, termasuk tiga lainnya di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir, yakni Panama, El Salvador dan Republik Dominika.
Pemulihan hubungan dengan China terjadi ketika Amerika Serikat dan Uni Eropa mengintensifkan sanksi terhadap Nikaragua.
Presiden negara Amerika Tengah ini, Daniel Ortega, memenangkan masa jabatan keempat pada November 2021 dalam pemilihan saat saingan utamanya berada di penjara.
Kedutaan China yang baru akan berada di bawah perintah Yu Bu, yang meresmikannya pada upacara tersebut bersama Moncada dan pejabat lainnya termasuk Laureano Ortega, putra dan penasihat Presiden Ortega.
Sumber: TRTWORLD
Laporan: Redaksi