Pada 2020, total pengeluaran China untuk popularisasi sains atau ilmu pengetahuan adalah 17 miliar yuan (sekira 36,3 triliun rupiah), dengan 80 persen berasal dari alokasi pemerintah.
Beijing, China (Xinhua) – China akan lebih mempromosikan popularisasi sains atau ilmu pengetahuan dengan menyoroti peran dunia maya dan dana sosial, demikian disampaikan Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) China Li Meng dalam sebuah konferensi pers pada Senin (5/9).
China akan memperkuat koordinasi lebih dari 40 lembaga pemerintah untuk bersama-sama mengimplementasikan dokumen resmi yang baru diterbitkan tentang pekerjaan mempopulerkan ilmu pengetahuan di era baru, kata Li.
Dunia maya menjadi bidang utama dalam pekerjaan popularisasi ilmu pengetahuan, ujar Li, seraya menambahkan bahwa tim popularisasi ilmu pengetahuan berbasis jaringan harus mendapatkan dukungan dan dorongan untuk meningkatkan sifat dan layanan ilmiah mereka.
“Media popularisasi ilmu pengetahuan sedang berkembang dari cetak dan papan pameran menjadi sarana digital dan cerdas, yang mengintegrasikan media luring dan daring,” sebutnya. “Teknologi informasi dan media yang ditingkatkan dengan cepat memfasilitasi penyebaran pengetahuan IPTEK, baik dalam bentuk konten maupun metode.”
Saat ini, lebih dari 80 persen informasi ilmu pengetahuan tersebar melalui saluran jaringan, seperti situs jejaring, Weibo, dan WeChat.
Li juga mengatakan bahwa China akan mendorong dan membimbing lebih banyak dana sosial untuk diinvestasikan ke dalam pekerjaan popularisasi ilmu pengetahuan dengan berbagai cara, seperti membangun museum IPTEK, mendirikan yayasan terkait, atau mendirikan sejumlah forum terkait dengan pengaruh internasional.
Sejauh ini, dana pemerintah menjadi sumber utama keuangan untuk pekerjaan popularisasi sains di China. Pada 2020, total pengeluaran China untuk popularisasi ilmu pengetahuan adalah 17 miliar yuan (sekira 36,3 triliun rupiah), dengan 80 persen berasal dari alokasi pemerintah.
China sekarang memiliki total lebih dari 1.500 venue terkait IPTEK, yang jauh di bawah permintaan publik.
Dalam dekade terakhir, China terus meningkatkan pendidikan dan pelatihan ilmu pengetahuan, mengembangkan fasilitas untuk popularisasi ilmu pengetahuan, dan meningkatkan investasi dalam hal ini.
Menurut rencana aksi untuk literasi ilmu pengetahuan rakyat (2021-2035) yang dikeluarkan pada 2021, China akan menginvestasikan upaya besar dalam lima proyek utama, yaitu mempopulerkan sumber daya IPTEK; mempromosikan ilmu pengetahuan populer; infrastruktur ilmu pengetahuan populer; mempromosikan kemampuan ilmu pengetahuan populer di tingkat akar rumput; dan pertukaran dan kerja sama internasional.
*1 yuan = 2.160 rupiah
Laporan: Redaksi