BPS catat ekspor pada triwulan II 2022 tumbuh 19,74 persen

Ilustrasi. Pada triwulan II tahun 2022 Indonesia mendapatkan windfall yang menyebabkan neraca perdagangan surplus sebesar 15,5 miliar dolar AS. (postcardtrip from Pixabay)

Pertumbuhan signifikan ekspor berasal dari ekspor barang yang tumbuh 18,03 persen pada triwulan II 2022 (yoy) dan ekspor jasa yang melonjak 60,02 persen (yoy).

 

Jakarta (Indonesia Window) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada triwulan II 2022 melesat sebesar 19,74 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) akibat windfall atau pendapatan dari keuntungan tak terduga dan kenaikan harga komoditas.

Harga komoditas internasional yang bagus membuat Indonesia mendapatkan keuntungan, kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 di Jakarta, Jumat.

Secara rinci pertumbuhan signifikan ekspor tersebut berasal dari ekspor barang yang tumbuh 18,03 persen pada triwulan II 2022 (yoy) dan ekspor jasa yang melonjak 60,02 persen (yoy).

Margo menuturkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga melonjak seiring dengan kebijakan dalam memudahkan proses keimigrasian khusus wisata, sehingga mendorong pertumbuhan ekspor jasa.

ekspor triwulan ii 2022
Ilustrasi. Kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia di pasar global juga mendorong lonjakan nilai ekspor barang, meski sempat tertahan saat periode diberlakukannya pembatasan ekspor crude palm oil (CPO) atau kelapa sawit dan turunannya. (tk tan from Pixabay)

Sementara itu, kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia di pasar global juga mendorong lonjakan nilai ekspor barang, meski sempat tertahan saat periode diberlakukannya pembatasan ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau kelapa sawit dan turunannya.

Selain kenaikan harga komoditas global, Margo menyebutkan bahwa ekonomi negara mitra dagang Indonesia tetap tumbuh pada kuartal kedua tahun ini, sehingga meningkatkan ekspor barang secara signifikan.

Ekonomi China tercatat tetap tumbuh sebesar 0,4 persen di triwulan II 2022 di mana ekspor Indonesia ke negara mitra Asia Timur ini mencapai porsi 21,52 persen dari total ekspor nasional.

Selain itu, ekonomi Amerika Serikat yang juga tumbuh 1,6 persen membuat porsi ekspor Indonesia ke negara ini cukup tinggi, tercatat sebesar 9,89 persen, jelas Margo. 

Dengan kenaikan harga komoditas global dan pertumbuhan ekonomi mitra dagang yang masih positif, Kepala BPS mengatakan bahwa di triwulan II 2022 Indonesia mendapatkan windfall yang menyebabkan neraca perdagangan surplus sebesar 15,5 miliar dolar AS.

Surplus tersebut meningkat 148,01 persen (yoy) dan naik 67,85 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Selain itu, ujar Margo, pertumbuhan ekspor yang signifikan tersebut menjadikan ekspor sebagai komponen dengan kenaikan tertinggi dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan