Banner

Indonesia hadirkan 3 paviliun unggulan di CAEXPО 2025 China

Menteri Perdagangan Budi Santoso selaku pembicara dalam acara Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025 dengan tema ‘UMKM Bisa Ekspor ke China’ di Gedung Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, pada Senin (15/3/2025). (Kementerian Perdaganan RI)

CAEXPO ke 22 diharapkan dapat menarik kerja sama langsung di tingkat provinsi dan kabupaten dengan kehadiran pemerintah daerah di pameran tahunan tersebut.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia siap kembali berpartisipasi dalam China-ASEAN Expo ke-22 (CAEXPO ke-22) pada 17—21 September 2025 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, China.

Kali ini, Indonesia tampil di CAEXPO ke-22 dengan konsep baru yang lebih besar dan strategis dengan menghadirkan tiga paviliun unggulan, yaitu Paviliun Komoditas, Paviliun Nasional, dan Paviliun Kecerdasan Buatan.

Sebanyak 84 pelaku usaha Indonesia dari berbagai sektor akan ambil bagian dalam pameran tersebut, menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dalam situs jejaringnya pada Selasa.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi menyatakan, partisipasi Indonesia di CAEXPO 2025 merupakan wujud nyata dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan ekspor dan menarik investasi strategis.

Banner

“Keikutsertaan Indonesia pada CAEXPO 2025 merupakan langkah strategis untuk menampilkan potensi nasional, mendorong ekspor, dan menarik investasi dari mitra dagang kawasan. Tahun ini, kami memperbesar skala partisipasi sekaligus merambah sektor baru yang menunjukkan kemajuan ekonomi digital Indonesia,” ujar Puntodewi.

Ia optimistis partisipasi tahun ini akan menghasilkan capaian yang lebih signifikan dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. “Kami yakin upaya ini akan membuka lebih banyak peluang konkret bagi pelaku usaha nasional,” ungkapnya.

Sejumlah pelaku usaha yang turut ambil bagian dalam pameran tersebut, antara lain, PT Rahayu Alam Arto dengan produk kopi, Jember Fashion Carnaval dengan produk fesyen, PT Inti Alam Andalas dengan produk rempah dan hasil laut, PT Metro Impex Makmur dengan berbagai produk turunan kelapa, serta PT Amora Walet Indonesia dengan produk sarang burung walet.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid yang juga menjadi Pimpinan Delegasi RI dalam CAEXPO tahun ini menjelaskan, fokus utama partisipasi adalah memberikan panggung seluas-luasnya bagi para eksportir Indonesia untuk menjangkau pasar internasional.

Ia menyebutkan, tahun ini Indonesia menonjolkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi Indonesia.

Miftah mengatakan, konsep tiga paviliun dengan berbagai tema ditonjolkan tahun ini dengan menempati area seluas 3.044 m2. Pertama, ada Paviliun Komoditas seluas 2.900 m2 atau menempati area lebih luas dibanding pameran sebelumnya yang seluas 2.160 m2.

Banner

Pertambahan luas paviliun memungkinkan jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi lebih banyak dari tahun sebelumnya. Paviliun tersebut akan memamerkan beragam produk unggulan Indonesia, mulai dari makanan dan minuman olahan, fesyen dan aksesori, hingga produk dekorasi rumah dan gaya hidup yang siap menembus pasar global.

“Dengan Paviliun Komoditas yang jauh lebih luas, kami memfasilitasi maksimal para pelaku usaha untuk mendapatkan eksposur dan kontrak dagang. Paviliun ini menjadi kesempatan emas bagi produk makanan dan minuman, fesyen, dan dekorasi rumah kita untuk bersaing,” ujar Miftah.

Kedua, ada Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 108 m2 yang akan menampilkan pesona dan potensi dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Paviliun yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tapin tersebut akan mempromosikan peluang perdagangan, potensi investasi unggulan, serta kekayaan pariwisata dan budaya dari provinsi itu.

Miftah berharap, kehadiran pemerintah daerah di CAEXPO 2025 dapat menarik kerja sama langsung di tingkat provinsi dan kabupaten.

Ketiga, Paviliun Kecerdasan Buatan seluas 36 m2. Paviliun ini akan menjadi etalase bagi perusahaan rintisan (startup) dan perusahaan teknologi Indonesia untuk menunjukkan inovasi, produk, dan solusi berbasis Al.

Banner

Miftah menyebut, kehadiran paviliun tersebut menandai langkah strategis Indonesia memasuki era ekonomi digital.

“Debut Paviliun Kecerdasan Buatan membuka peluang unjuk gigi bagi talenta digital Indonesia yang kami harap dapat menjembatani ekosistem teknologi kita dengan pasar China yang sangat besar dan dinamis,” ungkapnya.

Partisipasi di Paviliun Kecerdasan Buatan menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri teknologi tinggi di Kawasan, kata Miftah.

CAEXPO merupakan pameran tahunan yang lahir dari kesepakatan China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA) dan menjadi ajang penting untuk mempromosikan kerja sama perdagangan barang, investasi, pariwisata, dan teknologi antara China dan negara anggota ASEAN.

China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2020—2024), perdagangan kedua negara menunjukan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 15,63 persen.

Pada 2024, total perdagangan Indonesia dan China sebesar 136,59 dolar AS. Nilai tersebut terdiri atas total ekspor Indonesia ke China sebesar 62,74 miliar dolar dan total impor Indonesia dari China sebesar 73,85 miliar dolar.

Banner

Sementara itu, pada periode Januari—Juli 2025, total perdagangan kedua negara mencapai 83,87 miliar dolar, dengan ekspor Indonesia ke China tercatat sebesar 35,90 miliar dolar dan impor Indonesia dari China sebesar 47,97 miliar dolar.

1 dolar AS setara dengan kurang lebih 16.391 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan