BNPB menemukan lagi korban gempa Cianjur sebanyak delapan jenazah, sehingga jumlah total korban jiwa menjadi 318, hingga Sabtu, pukul 17.00 WIB.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – BNPB menemukan lagi korban meninggal sebanyak delapan jenazah, sehingga jumlah total korban jiwa menjadi 318, hingga Sabtu, pukul 17.00 WIB.
“Sementara itu, korban hilang atau masih dalam status pencarian sebanyak 14 jiwa,” jelas Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Fajar Setyawan, saat menyampaikan keterangan pers di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu.
Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah korban luka yang tercatat sejak gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur sebanyak 7.729 orang.
Dari angka tersebut, “luka berat sebanyak 595 dan luka ringan sebanyak 7.134 orang,” ujarnya.
“Adapun korban luka berat yang saat ini masih dirawat di rumah sakit berjumlah 108 orang,” kata Fajar, seraya menambahkan bahwa para korban luka ringan telah dirawat dengan baik dan kini kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, imbuhnya, jumlah pengungsi yang tercatat sejak hari pertama bencana gempa melanda Cianjur sebanyak 73.693 orang.
“Selanjutnya, untuk kerugian material yang tercatat adalah rumah rusak dengan jumlah total 58.049 unit. Dari angka tersebut, yang dinyatakan rusak berat sebanyak 25.186, sedangkan untuk rumah rusak sedang sebanyak 12.496. Dan rumah rusak ringan sebanyak 20.367 unit,” jelasnya.
Gempa bumi yang terjadi pada 21 November lalu itu juga merusak sejumlah infrastruktur, “Dengan rincian, sekolah sebanyak 368, tempat ibadah 144, fasilitas kesehatan 14, dan gedung atau perkantoran sebanyak 16 unit,” kata Fajar.
Gempa bumi Cianjur juga berdampak pada 16 kecamatan atau 146 desa.
Pada Sabtu, BNPB juga menerjunkan satu unit helikopter yang digunakan untuk memetakan daerah-daerah terpencil yang belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB.
BNPB juga menggunakan sepeda motor untuk mendistribusikan logistik bagi para korban gempa yang berada di sejumlah lokasi yang hingga kini belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Laporan: Redaksi