Biden memutuskan untuk memblokir penjualan US Steel seharga 14,1 miliar dolar AS kepada Nippon Steel, dengan alasan berisiko bagi keamanan nasional.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – CEO Nippon Steel Jepang Eiji Hashimoto pada Selasa (7/1) mengatakan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang memblokir akuisisi United States Steel (US Steel) oleh Nippon Steel bermotif politik, sambil menekankan bahwa Nippon Steel tidak berniat menyerah dalam kesepakatan pengambilalihan tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers, Hashimoto mengatakan bahwa raksasa baja asal Jepang itu akan terus berjuang hingga pembelian US Steel berhasil karena mereka telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah AS serta perusahaan baja saingannya, yakni Cleveland-Cliffs Inc., termasuk juga CEO Cleveland-Cliffs Inc. dan presiden serikat pekerja United Steelworkers.
“Kami sangat yakin bahwa berbagai fakta yang akan terungkap melalui proses pengadilan akan menunjukkan bahwa keputusan ini jelas-jelas melanggar konstitusi dan hukum,” ungkap Hashimoto.
“Peninjauan ulang kesepakatan tersebut oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (Committee on Foreign Investment in the United States/CFIUS) tidak dilakukan dengan baik karena adanya intervensi ilegal Presiden Biden,” lanjut Hashimoto. “Kami tidak akan pernah bisa menerima hal ini.”
Pernyataan tersebut dilontarkan sehari setelah Nippon Steel mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan gugatan yang menyatakan bahwa Biden “mengabaikan aturan hukum untuk mendapatkan dukungan dari” serikat pekerja United Steelworkers, yang merupakan pendukung utama Partai Demokrat yang menentang pengambilalihan US Steel oleh perusahaan Jepang tersebut.
Nippon Steel dan US Steel meminta pengadilan agar membatalkan perintah Biden yang dikeluarkan pada Jumat (3/1) untuk memblokir akuisisi tersebut, dan menginstruksikan CFIUS untuk melakukan peninjauan ulang lagi atas kesepakatan akuisisi itu. Perintah Biden meminta kedua perusahaan itu membatalkan transaksi “selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal perintah ini dikeluarkan, kecuali jika tanggal tersebut diperpanjang” oleh CFIUS.
Proyek pembelian ini “tidak hanya merupakan isu terpenting bagi strategi manajemen kami, tetapi juga sangat bermanfaat bagi Jepang dan AS,” ujar Hashimoto. “Kami tidak akan menyerah. Tidak ada alasan atau keperluan untuk menyerah. Itu adalah sikap yang disepakati oleh Nippon Steel dan US Steel.”
Selain itu dalam gugatan terpisah, Nippon Steel juga menggugat perusahaan saingannya, Cleveland-Cliffs, termasuk CEO perusahaan tersebut, yakni Lourenco Goncalves, dan pemimpin serikat pekerja United Steelworkers, yakni David McCall, dengan tuduhan bahwa mereka bersekongkol untuk memblokir akuisisi US Steel oleh pihak lain selain Cleveland-Cliffs.
Nippon Steel dan US Steel menyebutkan bahwa mereka berkomitmen untuk menutup transaksi meski ada “pemerasan dan persekongkolan monopolistik” yang melibatkan Cleveland-Cliffs dan McCall.
“Kami tetap yakin bahwa transaksi ini merupakan jalan terbaik untuk mengamankan masa depan US Steel, dan kami dengan sungguh-sungguh akan mempertahankan hak-hak kami agar mencapai tujuan ini,” sebut kedua produsen baja tersebut dalam sebuah pernyataan.
Biden pada Jumat lalu mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memblokir penjualan US Steel seharga 14,1 miliar dolar AS kepada Nippon Steel, dengan alasan berisiko bagi keamanan nasional. Biden mendesak kedua perusahaan tersebut untuk “sepenuhnya dan secara permanen” membatalkan rencana mereka.
*1 dolar AS = 16.169 rupiah
Laporan: Redaksi