Bentrokan bersenjata antara anggota Gerakan Fatah Palestina dan militan Islam di kamp Ain Al-Helweh semakin intensif pada Senin, dengan jumlah korban tewas meningkat menjadi 11 orang dan korban luka menjadi 37 orang.
Beirut, Lebanon (Xinhua) – Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Senin (31/7) mengatakan bahwa bentrokan bersenjata di kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan tidak dapat diterima karena melanggar kedaulatan negara.
Bentrokan bersenjata antara anggota Gerakan Fatah Palestina dan militan Islam di kamp Ain Al-Helweh semakin intensif pada Senin, dengan jumlah korban tewas meningkat menjadi 11 orang dan korban luka menjadi 37 orang.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh kabinet yang mengutip Mikati mengatakan, “Apa yang terjadi tidak dapat diterima karena menempatkan kamp di luar kendali negara; setiap penduduk wilayah Lebanon harus menghormati kedaulatan negara.”
Mikati menambahkan bahwa meskipun gencatan senjata disepakati di antara faksi-faksi Palestina, beberapa pihak terus-menerus melanggarnya.
Bentrokan antara kelompok-kelompok Palestina yang bersaing sering terjadi di kamp Ain Al-Helweh, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon.
Laporan: Redaksi