Seni pernis China mengalami masa keemasan pada masa Dinasti Han Barat (206 SM-25 M), dengan perkembangan yang sangat pesat dalam hal pola dekoratif dan teknik pembuatannya.
Nanchang, China (Xinhua) – Sebuah piring berlapis pernis dengan hiasan pola naga, yang digali dari makam Marquis Haihun, dipajang di sebuah ekshibisi di Museum Provinsi Jiangxi.
Makam Dinasti Han Barat (206 SM-25 M) di dekat Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China timur, merupakan salah satu dari sedikit makam kekaisaran yang tidak pernah dijarah.
Selain piring itu, tujuh peralatan kayu berlapis pernis dari makam tersebut juga dipamerkan di museum di Nanchang. Ini merupakan kumpulan peralatan kayu berlapis pernis pertama yang digali dari makam marquis tersebut yang telah direstorasi dan kini siap untuk dipamerkan.
Yang Jun, peneliti yang memimpin pekerjaan ekskavasi di makam itu, mengatakan bahwa Dinasti Han Barat merupakan “zaman keemasan” dalam sejarah kerajinan benda berlapis pernis di China dan barang-barang yang dipajang itu adalah testimoni atas kejayaan seni pernis China.
“Benda-benda berlapis pernis yang dibuat pada era Dinasti Han Barat itu sangat indah dalam hal pola dekoratif dan teknik pembuatannya,” ujar Yang.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 3.000 buah peralatan kayu berlapis pernis telah ditemukan di makam itu, yang 1.100 lebih di antaranya cukup terpelihara dengan baik. “Benda-benda itu mengisi kekosongan dalam sejarah arkeologis terkait penemuan peralatan berlapis pernis di makam-makam besar pada pertengahan dan akhir era Dinasti Han Barat.”
“Hiasan pada barang berlapis pernis di era Dinasti Han Barat memiliki konten yang kaya, termasuk pola-pola yang menampilkan hewan, geometri, pemandangan alam, tumbuhan, dan karakter cerita,” tutur Hong Shi, associate researcher dari Akademi Ilmu Sosial China.
Mengingat barang-barang kayu berlapis pernis biasanya rapuh, tim ahli melakukan pekerjaan restorasi pada benda kayu tersebut sejak 2015 saat peralatan berlapis pernis digali untuk pertama kalinya, papar Li Wenhuan, yang bertanggung atas arkeometri dan pemeliharaan barang-barang antik di makam marquis tersebut.
Total 960 buah atau unit barang berlapis pernis, terutama piring dan mangkuk bergagang berlapis pernis, dicantumkan dalam kelompok benda pertama untuk direstorasi dan sejauh ini, lebih dari 100 barang telah direstorasi sepenuhnya. Daftar barang kedua untuk direstorasi mencakup boks dan kotak kosmetik berlapis pernis serta benda-benda berlapis pernis yang sangat indah lainnya.
“Seiring kemajuan upaya restorasi kami, lebih banyak barang antik akan dipamerkan untuk audiens,” tutur Li.
Ekskavasi makam tersebut dimulai pada 2011. Jasad Liu He, yang dikenal sebagai Marquis Haihun, ditemukan pada sebuah peti mati di sebuah ruangan interior dan dipindahkan pada Januari 2016 untuk penelitian lebih lanjut.
Laporan: Redaksi