Banner

China dirikan basis arkeologi guna tingkatkan riset di Asia Selatan dan Asia Tenggara

Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Yunnan ini menunjukkan sebuah gua tempat reruntuhan “Mengzi Ren (MZR)” ditemukan, di Mengzi, Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua/Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Yunnan)

Sebuah basis untuk riset arkeologi dan perlindungan peninggalan budaya di Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai beroperasi di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya, dengan total area konstruksi lebih dari 9.800 meter persegi.

 

Kunming, China (Xinhua) – Sebuah basis untuk riset arkeologi dan perlindungan peninggalan budaya di Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai beroperasi pada Selasa (16/5) di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya.

Basis tersebut dibangun bersama oleh Administrasi Warisan Budaya Nasional China dan pemerintah Provinsi Yunnan, dengan total area konstruksi lebih dari 9.800 meter persegi. Fasilitas tersebut dilengkapi sebuah aula pameran spesimen dan gudang, sebuah ruangan untuk koleksi dan analisis informasi peninggalan budaya, serta sebuah ruangan untuk riset konservasi dengan teknologi dan restorasi peninggalan budaya.

Menurut Wakil Kepala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan Yang Decong, basis itu akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga arkeologi akademis di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk secara aktif melakukan riset tentang peradaban kuno, perlindungan warisan, serta pelatihan personel.

Terletak di perbatasan barat daya China, Yunnan merupakan penghubung penting antara China dengan negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Jalur Kereta China-Laos, proyek penting dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi, menangani 13.310 perjalanan penumpang lintas perbatasan sejak meluncurkan layanan penumpang pada 13 April.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan