“Mereka berkuasa dan mereka mulai menyebarkan Russophobia serta kebencian dan ujaran kebencian dengan kepuasan penuh dari mitra Barat kami yang tiba-tiba menjadi manusia gua buta dan tuli karena alasan geopolitik.”
Jakarta (Indonesia Window) – Negara-negara Barat menutup mata terhadap kebangkitan nasionalisme di Ukraina, namun berharap untuk menggunakan negara itu sebagai upaya mencegah kembalinya Rusia sebagai saingan mereka, kata Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky dalam siaran program George Eliason di radio TNT, Jumat (15/7).
“Mereka berkuasa dan mereka mulai menyebarkan Russophobia serta kebencian dan ujaran kebencian dengan kepuasan penuh dari mitra Barat kami yang tiba-tiba menjadi manusia gua buta dan tuli karena alasan geopolitik,” ujar Polyansky.
“Mereka benar-benar menyiratkan bahwa membuat kuat Ukraina yang anti-Rusia akan melemahkan Rusia, dan akan mencegah Rusia dari kebangkitan geopolitik dan menjadi saingan Barat,” imbuhnya.
Menurut Polyansky, gagasan tersebut adalah satu-satunya hal di balik perhitungan negara-negara Barat dan itu adalah permainan yang sangat berbahaya. “Dan kita sekarang melihat bagaimana hal itu menjadi bumerang,” katanya.
“Ini bukan akhir dari masalah, bahkan setelah operasi militer khusus selesai, masyarakat barat harus menghadapi konsekuensi dari apa yang mereka lakukan dalam hal nasionalisme, dalam hal Neo-Nazisme, dalam hal Islam radikal. Mereka (hal-hal ini) benar-benar sengaja dijual di Ukraina,” tambahnya.
Sumber: TASS
Laporan: Redaksi