Jakarta (Indonesia Window) – Wakil Presiden Bank Investasi Eropa (The European Investment Bank/EIB) Gelsomina Vigliotti mengatakan akan membiayai aksi iklim hingga 1 triliun euro sampai 2030.
“Dua tahun lalu kami menegaskan peta jalan ambisius untuk aksi iklim kami, sasaran kami, kami menargetkan pada 2025 sebesar 50 persen aktivitas investasi kami diarahkan untuk aksi iklim,” kata Vigliotti dalam media briefing di Jakarta, Jumat.
Investasi tersebut tidak hanya berupa dana segar, tapi juga investasi untuk melipatgandakan sumber daya yang dimiliki oleh pelaku usaha, pemerintah asing, pemerintah lokal, dan pemangku kepentingan lain yang relevan dalam aktivitas mengatasi perubahan iklim.
“Kami ingin mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan, penting juga mendanai teknologi-teknologi baru yang ramah lingkungan untuk itu,” katanya.
Selain menyediakan dana, EIB juga terlibat dalam persiapan proyek dalam mengatasi perubahan iklim yang dibiayai.
Selama ini, selain beraktivitas di Eropa, EIB juga beraktivitas di luar Eropa dengan mendanai rata-rata 7 sampai 8 miliar euro per tahun. Untuk itu, sejak Januari 2022, EIB mulai mendirikan kantor cabang di luar Eropa termasuk di Indonesia.
“Maksud kami dengan adanya cabang ini dapat meningkatkan kapabilitas kami mengenai dampak investasi kami agar kami melakukan investasi yang strategis di negara kami berada,” katanya.
Pada 2021, EIB berinvestasi untuk mendukung pemulihan ekonomi di Eropa dan di luar Eropa yang terdampak COVID-19 dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
“Keberlanjutan dan digitalisasi menjadi dua hal yang menopang pemulihan dan kami ingin bisa mengerjakan lebih banyak lagi sumber daya untuk digitalisasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Vigliotti.
Laporan: Redaksi