Banner

Badai tropis Trami picu banjir besar dan pemadaman listrik di Filipina

Tim penyelamat merelokasi penduduk di Provinsi Albay, Filipina, pada 22 Oktober 2024. (Xinhua/Angkatan Darat Filipina)

Badai tropis Trami membawa hujan lebat di beberapa daerah di Filipina dan menyebabkan banyak daerah mengalami pemadaman listrik, dengan lebih dari 380.000 orang terdampak.

 

Manila, Filipina (Xinhua/Indonesia Window) – Banjir bandang melanda beberapa daerah di Filipina seiring badai tropis Trami membawa hujan lebat dan menyebabkan banyak daerah mengalami pemadaman listrik, dengan lebih dari 380.000 orang terdampak, ungkap otoritas setempat pada Rabu (23/10).

Badai Trami yang bergerak lambat terdeteksi di 310 km sebelah timur Provinsi Aurora di Luzon utara pada Rabu pagi, membawa angin berkecepatan 85 km per jam dan embusan hingga 105 km per jam dalam bentuk badai tropis. Badai itu diprediksi akan mendarat di Isabela atau Aurora utara pada Rabu malam atau Kamis (24/10) pagi.

Badai Trami menyebabkan banjir yang merendam jalanan, lingkungan, mal, dan areal persawahan, dan memutus aliran listrik di daerah Bicol di sebelah tenggara Manila yang terdampak.

Badai tropis Trami
Tim penyelamat memindahkan batang pohon yang tumbang di Provinsi Albay, Filipina, pada 22 Oktober 2024. (Xinhua/Penjaga Pantai Filipina)

Berbagai cuplikan video di media sosial menunjukkan mobil-mobil terbawa arus banjir di sepanjang jalanan di Naga City dan Legazpi City pada Selasa (22/10) malam.

Banner

Jorize Rivera, warga Naga City, mengatakan bahwa lingkungannya terendam banjir usai diguyur hujan sepanjang hari pada Selasa. “Kami masih belum mendapatkan aliran listrik,” ujarnya kepada Xinhua dalam wawancara via sambungan telepon.

Di Provinsi Albay, warga dilaporkan terjebak di atap rumah saat menunggu tim penyelamat setelah banjir dan tanah longsor melumpuhkan transportasi di daerah-daerah terdampak.

Otoritas dan media setempat juga melaporkan banjir di Filipina tengah dan selatan. Belum ada laporan terkait jatuhnya korban jiwa.

Biro cuaca negara itu menuturkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan berlanjut mengingat badai itu bertiup ke arah barat laut menuju daratan.

Tim penyelamat merelokasi penduduk di Provinsi Albay, Filipina, pada 22 Oktober 2024. (Xinhua/Angkatan Darat Filipina)

Trami merupakan topan ke-11 yang menghantam Filipina pada tahun ini. Adapun, negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahunnya.

Negara kepulauan itu rentan terhadap siklon tropis yang memicu hujan lebat, banjir, dan angin kencang, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan hasil panen dan properti.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan