Jakarta (Indonesia Window) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengeluarkan kembali pernyataan bahwa mereka tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dalam pembaruan terbaru lembar fakta (fact sheet) tentang hubungan AS-Taiwan.
Sebelumnya, pada 5 Mei 2022, pernyataan itu dihapus sehingga memicu protes keras dari Beijing.
Versi terbaru dari lembar fakta, yang diterbitkan pada 28 Mei, menyatakan bahwa “kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan”, sebuah frasa yang telah dimasukkan dalam lembar fakta setidaknya sejak 2018 sebelum dihapus dari versi sebelumnya pada 5 Mei.
“Kami menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo dari kedua belah pihak; kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan; dan kami berharap perbedaan lintas-Selat diselesaikan dengan cara damai,” bunyi lembar fakta itu.
Namun, pernyataan bahwa “AS mengakui pemerintah Republik Rakyat China (RRC) sebagai satu-satunya pemerintah resmi China dan mengakui posisi China bahwa hanya ada satu China dan Taiwan adalah bagian dari China,” yang juga dihapus pada tanggal 5 Mei, tidak ditambahkan kembali ke update terbaru.
Perubahan yang dibuat pada versi 5 Mei dikecam keras oleh Beijing.
Ditanya oleh CNA apakah pembaruan terbaru merupakan tanggapan terhadap protes China, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan “sama sekali tidak.”
“Kami selalu jelas dengan RRC tentang kebijakan satu China kami, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA), tiga Komunike Bersama (AS-China), dan Enam Jaminan (the Six Assurances),” kata juru bicara itu.
Sementara itu, pernyataan bahwa AS “mempertahankan kapasitas kami untuk menolak segala upaya kekerasan atau bentuk paksaan lain yang akan membahayakan keamanan, atau sistem sosial atau ekonomi, Taiwan” yang konsisten dengan TRA ditambahkan ke lembar fakta yang diperbarui.
Lembar fakta diperbarui untuk mencerminkan pidato Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada 26 Mei tentang pendekatan AS terhadap China, kata juru bicara itu.
“Seperti yang dikatakan menlu, kami menikmati hubungan tidak resmi yang kuat dengan Taiwan, demokrasi yang dinamis dan ekonomi terkemuka di kawasan ini,” katanya.
AS dan Taiwan berbagi nilai-nilai yang sama, hubungan komersial dan ekonomi yang mendalam, dan ikatan antar-warga yang kuat, yang membentuk landasan persahabatan kami dan berfungsi sebagai dorongan bagi AS untuk memperluas keterlibatannya dengan Taiwan, katanya.
“Kami akan terus mendukung partisipasi berarti Taiwan dalam komunitas internasional, dan memperdalam hubungan ekonomi kami, konsisten dengan kebijakan satu China kami,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Sumber: CNA
Laporan: Redaksi