Banner

Arab Saudi buka kembali penerbangan internasional mulai 17 Mei

Bandara internasional Jeddah, Arab Saudi. (Kementerian Media Arab Saudi)

Jakarta (Indonesia Window) – Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi telah mengonfirmasi akan membuka kembali penerbangan internasional di semua bandara di seluruh wilayah kerajaan, mulai 17 Mei (5 Syawal 1442 Hijriah).

Dalam surat edaran pada Rabu (10/3), GACA memberi tahu semua maskapai penerbangan yang beroperasi dari bandara Arab Saudi tentang perubahan tanggal yang disebutkan dalam surat edaran sebelumnya untuk mengizinkan warga Saudi bepergian ke luar negeri, serta mencabut sepenuhnya penangguhan penerbangan internasional, dan membuka bandara internasional.

Menurut surat edaran tersebut, pembukaan kembali penerbangan internasional akan efektif mulai pada 17 Mei (5 Syawal 1442), pukul 1:00.

Sebelumnya, dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 12 Januari 2021, GACA mengumumkan dimulainya kembali layanan penerbangan pada 31 Maret.

Pihak berwenang menekankan perlunya mematuhi protokol dan tindakan pencegahan, serta instruksi yang dikeluarkan oleh komite yang lebih tinggi terkait guna membendung penyebaran virus corona di Arab Saudi.

Banner

Namun demikian, penerapan keputusan untuk membuka kembali penerbangan internasional tersebut tidak akan berlaku atas negara-negara yang masih ditangguhkan oleh komite untuk masuk dan keluar wilayah kerajaan karena alasan penyebaran pandemik.

Pada 29 Januari tahun ini, Arab Saudi menunda pembukaan kembali jalur laut, darat, dan udara, serta memperpanjang larangan perjalanan bagi warganya hingga 17 Mei (bukan 31 Maret).

Sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan bahwa produsen vaksin COVID-19 terlambat mengirimkan batch yang dikontrak sesuai jadwal.

Sumber tersebut menambahkan, memperpanjang tanggal tersebut dilakukan karena pentingnya mencapai tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) yang tinggi di Arab Saudi sebelum perjalanan diizinkan, dan mengantisipasi kemungkinan gelombang kedua pandemik di banyak negara.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan