Putra mahkota Saudi mengatakan bahwa upaya terpadu diperlukan untuk mendukung ekonomi global dan kebijakan yang tidak realistis mengenai sumber energi hanya akan menyebabkan inflasi.
Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi tidak akan menyediakan kapasitas tambahan untuk meningkatkan produksi minyak melebihi 13 juta barel per hari, kata Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) dalam pidatonya di KTT AS-Arab di Jeddah, Sabtu.
“Kerajaan telah mengumumkan peningkatan tingkat kapasitas produksinya menjadi 13 juta barel per hari, setelah itu kerajaan tidak akan memiliki kapasitas tambahan untuk meningkatkan produksi,” katanya.
Arab Saudi sebelumnya mengatakan pihaknya menargetkan kapasitas produksi 13 juta barel per hari pada tahun 2027.
Putra mahkota juga mengatakan bahwa upaya terpadu diperlukan untuk mendukung ekonomi global dan kebijakan yang tidak realistis mengenai sumber energi hanya akan menyebabkan inflasi.
“Mengadopsi kebijakan yang tidak realistis untuk mengurangi emisi dengan mengecualikan sumber energi utama akan menyebabkan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di tahun-tahun mendatang, meningkatnya harga energi dan angka pengangguran serta memburuknya masalah sosial dan keamanan yang serius,” kata MBS.
Pertemuan tingkat tinggi di Jeddah dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dari enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), serta Mesir, Yordania dan Irak.
Selain itu, Biden juga mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin Saudi di Jeddah pada hari yang sama.
Para pejabat AS mengatakan Biden membahas keamanan energi dengan para pemimpin produsen minyak Teluk dan berharap untuk melihat lebih banyak tindakan oleh OPEC+ untuk meningkatkan produksi, tetapi tidak mungkin ada pengumuman bilateral dari pembicaraan tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, Arab Saudi akan meningkatkan produksi minyak hanya jika terjadi kekurangan pasokan di pasar.
Berbicara kepada para wartawan pada Sabtu, Al-Jubeir mengatakan keputusan tentang produksi akan dibuat dalam koordinasi dengan anggota OPEC dan kelompok OPEC+.
“Pasar akan terus menentukan produksi minyak,” katanya, seraya menambahkan bahwa tanpa adanya kekurangan pasokan, Arab Saudi tidak akan meningkatkan produksi.
Pernyataan Al-Jubeir muncul setelah Biden mengatakan pada konferensi pers di Jeddah pada hari Jumat (15/7) bahwa dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk membawa lebih banyak minyak ke pasar dan negaranya.
Dalam pernyataan bersama, kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pasar energi global yang stabil.
AS menyambut baik komitmen Arab Saudi untuk mendukung keseimbangan pasar minyak global demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kedua negara juga memutuskan untuk berkonsultasi secara teratur tentang pasar energi global dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta bekerja sama sebagai mitra strategis dalam inisiatif transisi iklim dan energi, dengan AS mengakui peran utama Arab Saudi pada masa depan energi.
Sumber: thenationalnews.com; Saudi Gazette
Laporan: Redaksi